• Beranda
  • Berita
  • HIPMI: Pemerintah perlu buat regulasi dorong anak muda jadi pengusaha

HIPMI: Pemerintah perlu buat regulasi dorong anak muda jadi pengusaha

11 Juni 2020 06:50 WIB
HIPMI: Pemerintah perlu buat regulasi dorong anak muda jadi pengusaha
Syukuran HUT ke-48 HIPMI yang digelar sederhana dengan dihadiri para mantan ketua umum dan Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (ANTARA/Firman)

Kalau tidak ada regulasi, mau jadi pengusaha takut, modal susah persaingan ketat...Pemuda harus diberi kesempatan

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H Maming menegaskan jika bangsa Indonesia belum merdeka dari perekonomian.

Hal itu disampaikannya saat syukuran ulang tahun ke-48 HIPMI di Jakarta seperti rilis yang diterima ANTARA, Rabu malam.

"Kita bisa merdeka dari penjajahan, tapi kita belum merdeka dari perekonomian. Bangsa ini masih harus berjuang untuk kemakmuran rakyatnya. Tidak ada sejarah bangsa ini yang bisa merubah kecuali anak muda, maka anak muda itu adalah di HIPMI," ucapnya.

Mardani berharap para pengusaha bisa berperan aktif menggerakkan perekonomian, sehingga harapannya UMKM khususnya di bawah HIPMI juga bisa lahir sebagai pembangkit kemajuan perekonomian bagi bangsa ini.

HIPMI yang berdiri pada 10 Juni 1972 itu, lanjut Mardani, saatnya berjuang menyampaikan cita-cita para pendahulu atau ada 16 mantan ketua umum yang hadir sebagai pejuang ekonomi. Salah satunya memperjuangkan merdeka dari perekonomian.

Baca juga: Pesan Luhut pada anak muda, jangan hanya jadi sekrup

Baca juga: Kominfo tantang anak muda bikin game #DiRumahAja


Selain itu lima hingga 10 tahun ke depan, pihaknya percaya bahwa pemimpin bangsa Indonesia adalah anak muda dalam memasuki era bonus demografi.

Akan tetapi, kata dia, hal-hal kecil perlu dilakukan seperti pemerintah membuat regulasi untuk mendorong anak muda berani menjadi pengusaha. Jika tidak, maka bukan era bonus demografi yang dihadapi tetapi era bencana bonus demografi.

"Kalau tidak ada regulasi, mau jadi pengusaha takut, modal susah persaingan ketat. Karena kita tidak bisa mempersiapkan anak muda jadi pengusaha kalau tidak dibuat regulasinya. Pemuda harus diberi kesempatan," tegasnya.

Sementara Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang juga hadir mengatakan peran HIPMI di era normal baru sangat diharapkan mampu membangun ekosistem sistem usaha yang sehat serta berperan aktif dalam membangun ekonomi bangsa pasca-pandemi COVID-19.

“Anggota HIPMI harus jadi garda terdepan untuk membangun ekonomi bangsa," ujar Bahlil Lahadalia yang pernah Ketua Umum BPP Hipmi masa bakti 2015-2018 itu.

Baca juga: Menginjak usia 48 tahun, Hipmi menuju era keemasan

Pewarta: Firman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020