MRT Jakarta mulai menyiapkan ruangan isolasi khusus untuk penumpang sakit di 13 stasiun untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi menuju normal baru.mulai meletakkan di tiap stasiun sebuah ruang isolasi
"Kita antisipasi fase setelah transisi PSBB untuk mulai meletakkan di tiap stasiun sebuah ruang isolasi," kata Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar dalam paparannya di forum diskusi virtual bersama jurnalis di Jakarta, Kamis.
Jika ada penumpang yang ternyata lolos dari pemeriksaan "thermal scanner", namun ternyata sakit atau ada indikasi yang menunjukan (COVID-19), lanjut dia, maka akan segera diarahkan ke ruang isolasi.
Ia mengatakan untuk proses evakuasi para petugas MRT telah melakukan simulasi, nantinya jika ditemukan pengunjung yang sakit ataupun tidak sadarkan diri dipastikan akan ada penanganan dari tim medis khusus yang berjaga di ruang isolasi itu.
Baca juga: MRT dorong pengguna pakai "QR Code" untuk bayar tiket
"Bayangkan kalau tidak ada ruang isolasi kemudian, amit-amit ada yang lolos (dari pemeriksaan suhu tubuh) lalu tiba-tiba terjatuh, mau dibawa kemana? Jadi harus ada anggaran untuk itu. Karena untuk angkat orang kalau misalnya ada kejadian itu butuh protokol khusus. Kita butuh anggaran untuk siapkan tenaga medis, untuk APD petugas yang ada di sana untuk standar-standar minimum," kata William.
Lebih lanjut, William mengatakan keberadaan ruangan isolasi itu diharapkan dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa fasilitas pendukung benar-benar disediakan oleh penyedia layanan publik.
"Dengan adanya ruang isolasi itu menunjukkan sikap kami serius, memastikan bahwa fasilitas publik seperti MRT aman dari penyebaran (COVID-19)," ujar William.
Meski telah menyiapkan ruangan itu sebagai langkah preventif, William mengharapkan ruangan isolasi itu tidak perlu digunakan.
Baca juga: Pengguna MRT meningkat belasan ribu sejak PSBB transisi
"Sudah disimulasikan. Tapi kita berharap tidak terjadi. Ruang P3K sudah ada di setiap stasiun dan ruang isolasi yang terkait COVID-19 ini juga ada di seluruh stasiun," kata William.
Saat ini secara bertahap waktu operasional MRT Jakarta telah kembali normal dengan waktu tunggu per kereta lima menit di waktu sibuk dan 10 menit di waktu normal.
Secara berangsur jumlah pengguna MRT Jakarta pun meningkat hingga belasan ribu semenjak PSBB transisi diterapkan, sehingga protokol kesehatan dan fasilitas pendukung terkait COVID-19 semakin disiapkan oleh BUMD milik Provinsi DKI Jakarta itu.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020