Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Kamis (11/6) mengatakan, Pertamina berkomitmen dan konsisten mendukung pemerintah dan juga membantu masyarakat Indonesia dalam penanganan pandemi COVID-19.
Karenanya, Pertamina selalu berupaya menyiapkan rumah sakit rujukan yang terbaik dengan meningkatkan fasilitas dan pelayanannya. Salah satu keunggulan dari RSPP Modular ini, yaitu dengan adanya instalasi hemodialisa (terapi cuci darah) sehingga dapat mempermudah penanganan pasien COVID-19 yang juga membutuhkan penanganan cuci darah.
“Selain itu, adanya ruang bersalin juga menjadi salah satu kelebihan RSPP Extention ini. Karenanya, jika ada ibu hamil positif COVID-19 mau melahirkan, kami menerima dan dapat menanganinya dengan baik. Bahkan setelah melahirkan, bayinya juga tetap dapat berada dekat dengan ibunya. Nah, di RS Pusat Pertamina Extention Simprug ini seluruh fasilitas kesehatan dan pengobatan untuk pasien COVID-19 tersedia,” ujar Nicke.
Melengkapi dua fasilitas tersebut, RSPP Extention modular ini juga memiliki layanan instalasi gawat darurat (IGD), ruang operasi, ruang laboratorium, radiologi (CT Scan dan X-Ray), instalasi farmasi, instalasi gizi, ruang central sterilisasi, ruang laundry, dan ruang pemulasaraan jenazah.
Rumah sakit yang dibangun di lapangan sepak bola seluas 22.700 meter persegi ini memiliki kapasitas 300 bed yang terdiri dari 240 bed non-ICU, 31 bed ICU, 19 bed HCU, dan 10 bed IGD dan sudah mulai beroperasi pada 9 Juni 2020. “Seluruh ruangan di rumah sakit darurat Simprug ini dilengkapi negative pressure dan filter HEPA sehingga udara yang dilepaskan keluar rumah sakit tetap aman untuk lingkungan,” ujar Nicke.
“Rumah sakit ini merupakan proyek spesial sebagai bukti komitmen Pertamina Group untuk berperan aktif dalam penanganan wabah COVID-19 di Indonesia,” ujar Nicke.
Dalam pembangunan rumah sakit darurat tersebut, Pertamina menggandeng anak Perusahaan, yaitu PT Patra Jasa. Direktur Utama PT Patra Jasa Dani Adriananta memastikan bahwa Rumah Sakit ini dibangun sesuai dengan standar rumah sakit pada umumnya.
“Alhamdulillah, berkat kerja sama yang luar biasa dari seluruh pihak yang terlibat, RSPP Extension COVID-19 telah selesai dibangun tepat waktu, sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh induk perusahaan kami (30 hari). Penyelesaian pembangunan RSPP Extension COVID-19 merupakan prioritas utama sekaligus komitmen kami sebagai anak perusahaan Pertamina, yang mendukung penuh upaya Pemerintah Indonesia memerangi COVID-19,” ujar Dani.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamedika IHC Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp. BTKV (K), MPH menjelaskan, rumah sakit darurat extension RSPP ini didukung oleh 950 tenaga medis dan paramedis, serta dilengkapi dengan peralatan canggih seperti CT Scan 32/64 slice, CCTV dua arah dilengkapi dengan unit video endpoint. "Di mana sistem ini dapat membantu pasien berkomunikasi dengan keluarga secara langsung, hingga central monitor yang disiapkan dalam command room," kata Fathema.
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020