• Beranda
  • Berita
  • Dubes China: AS 'pembuat onar' dalam hubungan bilateral China-Kanada

Dubes China: AS 'pembuat onar' dalam hubungan bilateral China-Kanada

12 Juni 2020 07:17 WIB
Dubes China: AS 'pembuat onar' dalam hubungan bilateral China-Kanada
Chief Financial Officer Huawei Meng Wanzhou mendapat pengawalan petugas keamanan saat meninggalkan ruang sidang hari kedua audiensi dirinya di Mahkamah Agung Vancouver, British Columbia, Kanada (21/1/2020). ANTARA/REUTERS/Jennifer Gauthier/aa.
Amerika Serikat memanfaatkan kasus eksekutif telekomunikasi China yang ditangkap 18 bulan lalu di Vancouver dengan surat penangkapan AS untuk membuat onar dalam bilateral China dan Kanada, kata Duta Besar China untuk Kanada, Kamis.

"AS mengambil keuntungan dari Kanada, dan AS merupakan pembuat onar dalam hubungan China-Kanada," kata Dubes China untuk Ottawa, Cong Peiwu, kepada Reuters melalui telepon.

CEO Huawei Technologies Co, Meng Wanzhou, warga China sekaligus putri pendiri Huawei Ren Zhengfei, ditangkap dengan surat penangkapan penipuan bank oleh otoritas AS. Meng  mengaku dirinya tak bersalah.

Ditanya apakah menurutnya peradilan Kanada independen, Cong merujuk pada komentar Presiden AS Donald Trump pada Desember 2018, yang katanya bahwa kasus Meng merupakan "insiden politik ketimbang kasus peradilan yang sederhana."

Trump mengatakan dirinya akan melakukan intervensi dengan Departemen Kehakiman AS dalam kasus Meng jika itu akan membantu mengamankan perjanjian dagang dengan Beijing.

"Kami yakin bahwa sebenarnya ini adalah insiden politik berat yang direncanakan AS untuk menjatuhkan perusahaan teknologi canggih China," kata dubes.

Cong tidak menyebutkan apakah China akan membalas keputusan Kanada bulan lalu, yang akan memperpanjang pertempuran hukum Meng untuk menghindari ekstradisi.

Tak lama setelah Meng ditangkap, Beijing menahan dua warga Kanada atas tuduhan keamanan nasional dan menghentikan impor benih kanola Kanada.

Saat disinggung soal kasus Meng, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menegaskan peradilan negara tersebut independen, seraya menyerukan pembebasan dua warga Kanada, yakni pengusaha Michael Spavor dan mantan diplomat Michael Kovrig.

Utusan China itu mengatakan dua warga Kanada yang ditahan "dalam kondisi sehat" namun kunjungan konsuler masih ditunda lantaran pembatasan COVID-19 dan "dapat dikunjungi kembali jika kondisinya membaik."

Sumber: Reuters
Baca juga: China minta Kanada bebaskan petinggi Huawei
Baca juga: Permohonan visa Kanada dari China anjlok gara-gara Huawei
​​​​​​​

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020