• Beranda
  • Berita
  • Rambut hingga kuku bisa beritahu jika Anda kebanyakan berolahraga

Rambut hingga kuku bisa beritahu jika Anda kebanyakan berolahraga

12 Juni 2020 13:11 WIB
Rambut hingga kuku bisa beritahu jika Anda kebanyakan berolahraga
Kuku dan rambut dapat jadi indikator "overtraining" (pixabay)
Cedera, nyeri otot, dan kelelahan bisa menjadi tanda Anda mungkin berlebihan dalam hal rutinitas kebugaran Anda. Selain itu, perhatikan lebih dekat kondisi rambut, kulit, dan kuku Anda. Ketiganya dapat menunjukkan indikator mengejutkan jika Anda kebanyakan berolahraga.

Seiring waktu, jika Anda terus memaksa tubuh Anda tanpa memberikan waktu yang cukup untuk pulih, Anda dapat mencapai titik saat tubuh terus-menerus rusak, kata ahli endokrinologi dan penyakit dalam Elena Christofides, MD seperti dilansir Livestrong.

Baca juga: Olahraga berlebihan tak baik untuk kesehatan jantung

Baca juga: Makanan ini perlahan-lahan melemahkan daya tahun tubuh


Lalu, bagaimana olahraga berlebihan bisa mempengaruhi rambut, kulit dan kuku?

Christofides mengatakan, ketika olahraga berlebihan berdampak pada rambut, kulit atau kuku Anda, hormon dan kekurangan nutrisi biasanya harus disalahkan.

Salah satu hormon yang paling mungkin hilang adalah kortisol, hormon stres utama. Tingkat kortisol seseorang bisa menjadi sangat tinggi ketika mereka memiliki sindrom overtraining atau berlebihan berolahraga, menurut chiropractor olahraga Alex Tauberg.

Kortisol yang tinggi terus menerus bisa mempengaruhi rambut, kulit, dan kuku Anda. Sebagai permulaan, kadar kortisol yang tinggi dapat memicu kelenjar sebaceous kulit menghasilkan lebih banyak minyak, menyumbat pori-pori dan menyebabkan wajah berjerawat.

Baca juga: Berolahraga dengan masker, ini yang harus diperhatikan

Baca juga: Jenis olahraga yang aman selama berpuasa Ramadhan


Peningkatan kadar kortisol yang dipicu overtraining juga dapat menyebabkan peningkatan pada penyakit kulit inflamasi seperti eksim, psoriasis atau rosacea.

Tubuh Anda akan benar-benar memanfaatkan protein di rambut, kulit dan kuku Anda ketika Anda memiliki sindrom overtraining untuk keperluan yang lebih vital.

"Menggunakan asam-asam amino itu untuk membantu memperbaiki otot-otot Anda, yang dapat membuat rambut dan kuku menjadi tipis dan rapuh dan kulit berubah warna," tutur Christofides.

Anda mungkin juga melihat rambut dan kuku Anda tumbuh lebih lambat dari biasanya. Latihan fisik berlebihan membebani tubuh, membuat rambut dan kuku Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh.

Baca juga: "Talk test", indikator kapasitas tubuh saat berolahraga

Baca juga: Cara jaga tubuh tetap bugar setelah duduk lama

Baca juga: Alasan harus segera bersihkan keringat usai berolahraga

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020