• Beranda
  • Berita
  • Saham China ditutup bervariasi setelah melemah sehari sebelumnya

Saham China ditutup bervariasi setelah melemah sehari sebelumnya

12 Juni 2020 18:03 WIB
Saham China ditutup bervariasi setelah melemah sehari sebelumnya
Pejalan kaki yang mengenakan masker melintas di depan gedung Bursa Efek Shanghai di distrik keuangan Pudong, Shanghai, China, Senin (3/2/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/aww.

Indeks Komposit Shanghai turun tipis 0,04 persen menjadi ditutup pada 2.919,74 poin

Saham-saham China ditutup bervariasi pada perdagangan Jumat, setelah sehari sebelumnya melemah di tengah aksi jual pasar global yang dipicu oleh ketakutan gelombang kedua infeksi COVID-19.

Indikator utama Indeks Komposit Shanghai turun tipis 0,04 persen menjadi ditutup pada 2.919,74 poin, sementara Indeks Komponen Shenzhen di bursa kedua China berakhir 0,07 persen lebih tinggi pada 11.251,71 poin.

Baca juga: Saham China dibuka ikut jatuh, dipicu ketakutan gelombang II COVID-19

Nilai transaksi gabungan saham yang mencakup kedua indeks tersebut mencapai 699,24 miliar yuan (sekitar 98,67 miliar dolar AS), menyusut dari 720,97 miliar yuan (sekitar 102,11 miliar dolar AS) pada hari perdagangan sebelumnya.

Jumlah saham turun melampaui yang naik, sebanyak 864 saham terhadap 555 saham di bursa Shanghai dan 1.236 saham terhadap 879 saham di bursa Shenzhen.

Perusahaan-perusahaan yang terkait dengan peralatan medis, cloud gaming dan perjalanan daring memimpin kenaikan, dengan saham Wuhu 37 Interactive Entertainment Network Technology Group Co, Ltd, pengembang game mobile, melonjak 4,93 persen menjadi 40,22 yuan per saham.

Saham-saham di sektor jasa pertanian, energi baru dan sektor emas memimpin kerugian.

Sementara itu, dikutip dari Xinhua, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, bertambah 0,51 persen menjadi ditutup pada 2.206,76 poin.

Baca juga: Saham Hong Kong ditutup lebih rendah, indeks HSI turun 0,73 persen
Baca juga: Saham Tokyo ditutup turun tertekan kekhawatiran kebangkitan virus AS

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020