“Program Pemulihan UMKM dan Pariwisata, ini banyak yang bisa dimanfaatkan. Pemda harus mencari peluang, para pimpinan di daerah tolong terus memantau dan terus menyosialisasikan kepada masyarakat, apabila ada kesulitan dalam pelaksanaannya nanti akan kita bantu,” kata Menko Luhut saat berbicara di forum virtual, Webinar “Penyediaan dan Akses Permodalan Bagi UMKM Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif”, Jumat.
Ia menekankan pentingnya seluruh pihak untuk aktif bekerja sama dan bekerja secara holistik untuk membantu perekonomian daerah dan masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Hadir pada kesempatan itu Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Oddo Manuhutu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo, Gubernur Sumatera Utara Edi Rahmayadi, dan Perwakilan BUMN PT Pertamina dan para pelaku UMKM.
Kepada Gubernur Sumut Edi Rahmayadi, Menko Luhut meminta agar segala peluang yang ada harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
“Gubernur, tolong buat produk-produk asli daerah yang bagus, perkuat daya saing, berikan kemudahan berusaha bagi masyarakat. Ini akan kita dukung, dan perlahan tapi pasti akan terus kita kerjakan. Ayo, peluang ini harus dimanfaatkan,” katanya.
Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, menyerap lebih dari 95 persen total tenaga kerja atau lebih dari 115 juta, berkontribusi pada 14,4 persen nilai ekspor non-migas dan penyumbang 61 persen PDB nasional.
Ada enam strategi pemerintah dalam pengembangan UMKM, antara lain perluasan akses pasar, peningkatan daya saing, pengembangan kewirausahaan, akselerasi pembiayaan dan investasi, kemudahan dan kesempatan berusaha, dan koordinasi lintas sektor.
Adapun, program bantuan pemerintah yang dapat dimanfaatkan antara lain program insentif perpajakan, dimana salah satu poinnya yakni pembebasan PPH impor untuk 19 sektor tertentu, wajib pajak kemudahan impor tujuan ekspor, dan wajib pajak industri kecil menengah.
Ada pula, subsidi bunga untuk 60,66 juta rekening kredit UMKM senilai Rp1.601,75 triliun dengan rincian subsidi bunga Rp35,28 triliun dan penundaan pembayaran pokok pinjaman sebesar Rp285,09 triliun. Selain juga, dukungan fiskal untuk stimulasi ekonomi senilai Rp720 triliun.
Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Oddo Manuhutu menambahkan, segenap pimpinan di daerah agar turut mengkampanyekan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Hal ini menurutnya, untuk menjaga sektor UMKM terus berjalan sambil turut menumbuhkan rasa bangga terhadap produk buatan anak bangsa.
“Bisa dilihat di situs BanggaBuatanIndonesia.co.id. Data terakhir sudah lebih dari 300 ribu UMKM yang bergabung, diharapkan dengan dukungan aktif semua pihak, ini akan terus bertambah dan dapat memenuhi target 2 juta UMKM yang bergabung,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo menjelaskan mengenai, Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) bagi enam sub-sektor ekonomi kreatif, antara lain untuk membantu UMKM di sektor pariwisata, kuliner, fashion, dan aplikasi serta film, animasi dan video.
“BIP adalah jenis bantuan dalam bentuk dana/uang untuk penambahan modal kerja atau berinvestasi, bentuknya aktiva tetap dalam rangka meningkatkan kapasitas usaha dan pelaku UMKM. BIP bisa diajukan oleh perorangan, atau kelompok kecil selama ia badan usaha itu bisa diajukan. Rencana penyaluran sebesar Rp24 miliar, tentunya ini belum terlalu besar, tapi akan kami utamakan yang menjadi prioritas,” kata.
Sementara itu, Gubernur Sumut Edi Rahmayadi mengapresiasi dukungan dari pemerintah pusat, yang menurutnya memang sangat diperlukan pada situasi sekarang ini.
“Kami sangat menantikan pemulihan perekonomian dan kehadiran wisatawan, apalagi di saat seperti saat ini. Apresiasi saya kepada semua pihak, terutama Menko Marves yang telah mengkoordinasikan segala institusi terkait,” ujarnya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020