"Dari hasil uji tantang HSCs ditemukan bahwa setelah 24 jam virus SARS CoV2 isolat Indonesia sudah dapat dieliminasi oleh stem cells tersebut," ujar Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Jumat.
Hasil uji tantang NK cells terhadap virus, kata dia, setelah 72 jam didapatkan sebagian virus dapat diinaktivasi oleh NK cells tersebut.
Dengan demikian keduanya memiliki potensi dan efektivitas yang cukup bagus sebagai pencegahan maupun pengobatan virus SARS CoV 2 yang merupakan sel COVID-19 asli Indonesia.
Baca juga: Unair Surabaya temukan lima kombinasi obat penawar COVID-19
Baca juga: UNAIR: Kombinasi obat COVID-19 punya efektivitas cukup bagus
"Kedua pengobatan alternatif itu bisa menjadi rekomendasi bagi para dokter, industri obat dan masyarakat dalam menangani COVID-19 secara cepat," ucapnya.
Nasih mengatakan bahwa Unair akan terus mendukung segala usaha untuk mempercepat penanganan COVID-19 di Indonesia.
Hal itu, lanjut dia, merupakan bentuk ikhtiar yang dilakukan dalam bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.
"Kami akan mendukung penuh penelitian Unair terkait percepatan COVID-19 ini. Semoga ini menjadi langkah baik bagi riset Indonesia dan untuk membuktikan penelitiannya dalam waktu singkat. Artinya Indonesia mampu jika kita semua bersatu dan melakukannya bersama," katanya.*
Baca juga: Unair klaim temukan lima senyawa jadi obat COVID-19
Baca juga: Unair bantah tim dosennya temukan obat penangkal COVID-19
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020