• Beranda
  • Berita
  • Tes cepat, empat pedagang Pasar Leuwipanjang Bandung reaktif COVID-19

Tes cepat, empat pedagang Pasar Leuwipanjang Bandung reaktif COVID-19

13 Juni 2020 10:21 WIB
Tes cepat, empat pedagang Pasar Leuwipanjang Bandung reaktif COVID-19
Pasar Leuwipanjang, Kota Bandung, Jawa Barat ditutup sementara karena ada kasus pedagang yang dinyatakan positif COVID-19. (FOTO ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

Dari 150 pedagang pasar yang ikut 'rapid test', empat orang hasilnya reaktif, dan sudah ditindaklanjuti oleh tes swab, dan orangnya sudah diisolasi

Dinas Kesehatan Kota Bandung menyatakan empat orang pedagang di Pasar Leuwipanjang, Bandung, Jawa Barat dinyatakan reaktif COVID-19 setelah melakukan "rapid test" (tess cepat) pada Kamis (11/6) lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung dr. Hj.Rita Verita Sri Hasniarty, MM. MH.Kes di Bandung, Sabtu mengatakan hasil itu didapat dari sebanyak 150 pedagang yang menjalani rapid test. Dia memastikan, keempat orang tersebut kini sudah melakukan isolasi mandiri.

"Dari 150 pedagang pasar yang ikut 'rapid test', empat orang hasilnya reaktif, dan sudah ditindaklanjuti oleh tes swab, dan orangnya sudah diisolasi. Hasil dari tes swab-nya belum keluar," katanya.

Dia menjelaskan, rapid test itu merupakan tindak lanjut dari adanya kasus seorang pedagang Pasar Leuwipanjang yang dinyatakan positif COVID-19. Pasar tersebut juga sudah dilakukan penutupan sementara oleh Satpol PP bersama PD Pasar Bermartabat.

Selain di pasar tersebut, Rita mengatakan, pihaknya juga bakal melakukan rapid test di Pasar Sadang Serang dan Pasar PKL Haurpancuh karena di tempat itu juga ada sejumlah pedagang yang dinyatakan positif COVID-19.

"Pasar Sadang Serang belum, Haurpancuh juga belum, rencananya pekan ini, harus ada perjanjian dulu dengan Dirut PD Pasar Bermartabat dan pedagangnya," katanya.

Sejauh ini, kata dia, ada 358 kasus kumulatif COVID-19 di Kota Bandung, namun hanya 167 kasus yang masih aktif.

Dari kasus yang masih aktif tersebut ada 55 pasien yang dirawat di rumah sakit, sedangkan lebih banyak orang yang melakukan isolasi mandiri karena tidak bergejala.

"Kita harus agresif, tracing (menelusuri) terus, tentunya kepada kelompok berisiko tinggi, termasuk aparat kewilayahan dan tenaga medis," demikian Rita Verita Sri Hasniarty.

Baca juga: 200 pedagang Pasar Leuwipanjang Bandung jalani rapid test

Baca juga: Ikappi: Perlu serius perhatikan penerapan protokol kesehatan di pasar

Baca juga: Jabar waspadai potensi penyebaran COVID-19 di pasar tradisional

Baca juga: Pemkot Bandung tutup tiga pasar setelah empat orang positif COVID-19

Baca juga: Langgar protokol kesehatan, Pasar Kliwon Kudus disemprot disinfektan

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020