"Jangan takut meskipun di masa COVID-19 dan jangan khawatir, justru saat ini bantuan darah lebih penting dibanding hari sebelumnya," kata Ahmad Riza Patria (Ariza) melalui keterangan tertulis di Jakarta, Ahad.
Ariza menyatakan itu saat mewakili Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri Hari Donor Darah se-dunia di Kantor PMI DKI Jakarta.
Ariza menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan berkontribusi menjaga ketersediaan darah di PMI Jakarta karena permintaan stok darah yang tinggi.
Politisi Partai Gerindra itu menyebutkan ketersediaan darah menurun karena pedonor berkurang akibat kekhawatiran saat pandemi COVID-19.
Diungkapkan Ariza, biasanya jumlah pedonor mencapai 1.000 orang per hari, namun ketika masa pandemi COVID-19 menjadi 200 orang per hari.
Ariza berjanji Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyosialisasikan gerakan donor darah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mendonorkan darah di PMI.
Baca juga: Stok darah di PMI DKI Jakarta menipis
Baca juga: PMI memodifikasi ambulans untuk membantu evakuasi pasien COVID-19
Baca juga: JK dan Anies tinjau gudang logistik darurat PMI
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla mengungkapkan Hari Donor Darah se-dunia kali ini mengusung tema "Darah Yang Aman, Selamatkan Jiwa" (Save Blood, Saves Lives).
Kalla menyatakan, masyarakat Indonesia memiliki peran penting untuk kegiatan donor darah yang berkesinambungan agar persediaan di PMI tetap terjaga.
Kalla menjelaskan kegiatan donor darah saat masa pandemi COVID-19 tetap berdasarkan protokol kesehatan untuk menghindari penularan virus.
Dituturkan mantan Wakil Presiden RI itu, kegiatan donor darah di PMI menjunjung tinggi semangat kebersamaan, nilai kemanusiaan serta kepalangmerahan untuk membantu seluruh umat manusia dari berbagai kalangan dan latar belakang.
Kalla menekan petugas dan masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan saat kegiatan donor darah untuk menjaga kesehatan.
Pelaksana Tugas Ketua PMI DKI Jakarta Muhammad Muas menuturkan kegiatan donor darah di PMI dibantu para tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, instansi pemerintah, swasta dan lainnya.
Unit Transfusi darah (UTD) PMI Provinsi DKI Jakarta bersama Cabang UTD mampu mengumpulkan 1.000 pedonor darah sukarela per hari untuk melayani 49 rumah sakit dengan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS), 168 rumah sakit non BDRS di Jakarta dan 246 rumah sakit non BDRS di luar Jakarta.
PMI Jakarta juga mencatat kasus terbanyak kelainan darah pada anak maupun dewasa, seperti thalassemia dan leukemia sebanyak 50 persen. Sedangkan untuk ibu yang melahirkan 7,8 persen, kebutuhan untuk operasi 15 persen dan keadaan gawat darurat lainnya sekitar 9 persen.
Dia mengakui, saat masa pandemi COVID-19 dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terjadi penurunan jumlah pedonor
dengan hanya sekitar 200 orang per hari.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020