Kamar Dagang dan Industri Provinsi Kepulauan Riau mengajak kaum milenial untuk ikut merancang ornamen batik khas provinsi kepulauan itu, dalam kompetisi dengan hadian total Rp22 juta.Tujuan kompetisi ini untuk memperkenalkan batik pada mereka, mengenai warisan budaya
"Tujuan kompetisi ini untuk memperkenalkan batik pada mereka, mengenai warisan budaya," kata Wakil Ketua Umum Ekonomi Kreatif Kadin Kepri, Indina Putri, Minggu.
Kadin ingin merangsang ketertarikan kaum muda dan membuatnya jatuh cinta kepada budaya sendiri dengan gerakan milenial melek budaya.
Menurut dia, batik adalah pintu masuk yang pas untuk mengajak milenial melek budaya sendiri.
"Kenapa batik, karena batik memiliki potensi peluang usaha di Kepri," kata perempuan yang juga aktif sebagai perancang mode itu.
Batik juga bisa dikerjakan secara kolaborasi mulai dari proses hingga produknya jadi. Dan tipikal milineal adalah bekerja dengan kolaborasi.
Lomba desain yang terbuka untuk umum maksimal berusia 40 tahun itu mengambil tema Milenial Membatik.
Peserta diminta merancang motif batik yang menggambarkan budaya dan berciri khas Kepri, tanpa menghilangkan unsur stadar batik.
Juara I akan diganjar uang tunai Rp10 juta, juara III Rp7 juta dan juara III Rp5 juta. Selain itu peserta yang masuk dalam 10 terbaik berhak mengikuti lokakarya desain batik Kepri. Karyanya juga didaftarkan di HAKI dan peluang untuk mewujudkan ornamen desain batik karyanya.
Karya peserta ditunggu hingga batas waktu 22 Juni 2020.
"Seluruh syarat mengikuti lomba dapat dilihat di instagram batikitu batik," kata dia.
Baca juga: Festival Gemala digelar Kemendikbud di Tanjungpinang
Baca juga: Kearifan lokal budaya Melayu diusulkan melalui Perda di Kepri
Baca juga: Masyarakat Kepri semakin gemari pantun pernikahan
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020