Peran strategis TNI-Polri kawal era normal baru

14 Juni 2020 20:22 WIB
Peran strategis TNI-Polri kawal era normal baru
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis saat meninjau Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (11/6/2020). ANTARA/HO-Polri/pri.
Pemerintah mempersiapkan penerapan new normal atau normal baru di tengah pandemi COVID-19. Era normal baru ini diharapkan dapat kembali menggerakkan roda perekonomian yang sebelumnya terhenti akibat diberlakukannya berbagai pembatasan kegiatan masyarakat.

Masih tingginya angka penularan COVID-19 membuat masyarakat harus beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru untuk menjaga agar aktivitas ekonomi bisa berjalan namun aman dari penularan COVID-19.

Kunci dari pencegahan penularan COVID-19 terletak pada penerapan protokol kesehatan yang ketat. Sebagai upaya untuk membiasakan masyarakat menerapkan protokol kesehatan, pemerintah perlu untuk memberikan edukasi terus-menerus kepada masyarakat.

Salah satunya adalah dengan mengerahkan aparat keamanan dalam mempersiapkan masyarakat agar terbiasa menaati protokol kesehatan.

Presiden Joko Widodo meminta TNI-Polri berperan untuk mengedukasi masyarakat secara humanis agar terhindar dari penyebaran virus COVID-19 di era kenormalan baru.

TNI-Polri kemudian menyiagakan 340 ribu personelnya di empat provinsi dan 25 kabupaten/ kota untuk mengatur dan mengedukasi masyarakat. Empat provinsi itu yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat serta Gorontalo. Mereka juga bersiaga di 102 kabupaten/ kota yang telah mengantongi izin melaksanakan normal baru.

Ribuan personel TNI-Polri ini ditugaskan untuk mengatur dan mengedukasi masyarakat di 1.800 lokasi keramaian seperti pasar, mall hingga tempat wisata.

Pengerahan ribuan aparat ini dipastikan bukan untuk melakukan penegakan hukum, melainkan memberikan edukasi kepada masyarakat agar terbiasa untuk berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Ketaatan dan kedisiplinan masyarakat diyakini merupakan kunci keberhasilan di masa kenormalan baru dalam menghadapi COVID-19.

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menagaskan bahwa pengerahan aparat TNI-Polri ini bukan penegakkan hukum, tapi upaya melatih kedisiplinan(masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Penempatan anggota Polri-TNI di sejumlah fasilitas umum merupakan pelaksanaan fungsi Polri dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, katanya.

Baca juga: Aparat harus terus proaktif imbau warga di pasar taati protokol


Duet Panglima TNI-Kapolri

Pucuk pimpinan TNI-Polri, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis turun ke lapangan meninjau Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (11/6).

Inspeksi mendadak ini dilakukan untuk memantau kesiapan penerapan prosedur standar normal baru.

Di kawasan Tanah Abang, Panglima TNI dan Kapolri berkeliling ke lapak-lapak pedagang yang masih buka sore itu. Keduanya mengajak para pedagang dan pengunjung pasar untuk menggunakan masker dan menaati protokol kesehatan.

Panglima TNI dan Kapolri pun membagikan masker kepada para pedagang dan pengunjung pasar terutama mereka yang tidak menggunakan masker.

Setelah itu keduanya menuju Bandara Soekarno Hatta. Setibanya di bandara, keduanya meninjau ke Terminal 1 dan Terminal 2 untuk memastikan kesiapan bandara dalam menuju normal baru.

Keesokan harinya Panglima TNI dan Kapolri bertolak ke Batam, Kepulauan Riau.

Keduanya mengunjungi Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang.

RS Galang dipastikan siap menghadapi era normal baru dalam menangani warga yang terpapar virus corona.

Fasilitas di RSKI Pulau Galang dinilai telah memenuhi syarat sebagai tempat observasi, isolasi, dan perawatan. Fasilitas ICU yang tersedia telah memiliki standar ruangan bertekanan negatif. Kemudian masing-masing pasien dirawat sendiri dalam 1 kamar yang dilengkapi dengan oksigen sentral serta kamar mandinya.

Jumat (12/6) sore, keduanya menyempatkan mengunjungi Kepri Mall untuk melihat kesiapan penerapan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan.

Kedatangan Panglima TNI dan Kapolri disambut oleh manajemen Kepri Mall yang memberikan penjelasan tentang kesiapan mal dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam era new normal.

Hadi dan Idham mengucapkan terima kasih atas penerapan protokol kesehatan dan memberikan arahan agar pihak manajemen membatasi pengunjung dan meminta manajemen berkoordinasi dengan Gugus Tugas apabila menemukan pengunjung dengan suhu tubuh diatas 37,5 derajat Celcius agar segera dievakuasi ke ruang isolasi.

Baca juga: TNI-Polri dikerahkan dorong pelaksanaan "normal baru" di tempat umum


Inovasi Polda cegah COVID-19

Sementara di Kepolisian Daerah jajaran, dilakukan inovasi-inovasi untuk memantau masyarakat yang berstatus ODP dan PDP serta untuk meminimalisir penularan COVID-19, di antaranya inovasi Kampung Tangguh Semeru yang berada di Jawa Timur di bawah pimpinan Irjen Pol Fadil Imran, Kampung Siaga COVID-19 di Jawa Tengah di bawah pimpinan Irjen Pol Ahmad Luthfi serta Kampung Tangkal di Sumatera Selatan di bawah pimpinan Irjen Pol Eko Indra Heri.

Kapolri Idham menegaskan bahwa jajarannya siap untuk menerapkan normal baru. Dalam hal ini, Idham menekankan bahwa Korps Bhayangkara akan mengedepankan keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi. Polri mengedepankan salus populi Suprema lex esto atau keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi, kata Idham.

Eks Kabareskrim Polri itu juga menekankan bahwa seluruh jajaran Polri di Indonesia siap melaksanakan tugas dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di era normal baru sebagaimana instruksi Presiden Jokowi.

Kapolri pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap disiplin dan berkomitmen menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah.

Standar protokol kesehatan itu antara lain wajib gunakan masker, mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik, menghindari kerumunan, menjaga jarak dan bijak untuk memutuskan keluar rumah hanya untuk keperluan penting saja.

Pandemi COVID-19 hingga saat ini belum berakhir dan diperkirakan virus ini masih tetap ada dalam waktu yang lama.

Oleh karena itu upaya pemerintah untuk mulai menggerakkan kembali ekonomi masyarakat dengan penerapan normal baru patut diapresiasi.

Tingkat kedisiplinan masyarakat yang rendah masih menjadi masalah yang harus diselesaikan. Kita berharap para pihak berwenang dapat terus mengedukasi dan mengingatkan masyarakat agar selalu menaati protokol kesehatan demi mencegah penularan COVID-19 di era normal baru.

Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri nyatakan siap dukung adaptasi kebiasaan baru

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020