"Sudah lama saya berpikir bahwa kalender mode perlu diubah,” kata Kors dalam sebuah pernyataan dikutip dari Vogue pada Senin.
"Kami semua punya waktu untuk merenungkan dan menganalisis berbagai hal, dan saya pikir banyak yang setuju bahwa ini saatnya pendekatan baru untuk era baru."
Pengumuman Kors tersebut, seperti halnya rekan-rekannya, didorong oleh adanya lockdown akibat pandemi virus corona yang menyebabkan banyak barang fesyen tak laku.
Baca juga: Michael Kors akuisisi Jimmy Choo senilai Rp15,6 triliun
Baca juga: Model cantik Bella Hadid tersandung di catwalk Michael Kors
Dan tidak hanya itu, pandemi menyebkan tertundanya produksi dan pengiriman koleksi musim gugur 2020.
"Sangat penting bahwa kami memberi konsumen waktu untuk menyerap pengiriman musim gugur, yang baru akan tiba pada bulan September, dan tidak membingungkan mereka dengan meluap-luapnya ide-ide tambahan, musim baru, produk, dan gambar," kata Kors
"Sebelum akhir 1990-an, koleksi musim semi New York ditunjukkan dari akhir Oktober hingga awal November, setelah koleksi Paris," tambahnya.
"Kalender itu sudah ada selama beberapa dekade dan bekerja dengan cukup lancar, dan terutama di zaman ini dengan kecepatan media sosial, menunjukkan koleksi yang lebih dekat ketika akan dikirimkan masuk akal bagi saya."
Selain itu, rilis menyatakan bahwa Kors akan menghasilkan dua koleksi per tahun untuk Koleksi Michael Kors, satu untuk musim semi-musim panas dan satu untuk musim gugur-musim dingin.
"Saya pikir penting juga untuk kembali pada gagasan bahwa September dan Maret adalah bulan-bulan penting dalam meluncurkan awal penjualan musiman untuk konsumen," kata Kors.
Absennya Kors disebut Vogue akan meninggalkan "lubang" yang signifikan dalam kalender New York Fashion Week yang sudah diringkas September ini.
Baca juga: Kiat bagi pelaku industri mode jelang fase normal baru
Baca juga: Tren fashion saat normal baru
Baca juga: Dior luncurkan skuter, kolaborasi dengan Vespa
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020