• Beranda
  • Berita
  • Dewas LKBN ANTARA Mayong Laksono harap ANTARA jadi pusat informasi

Dewas LKBN ANTARA Mayong Laksono harap ANTARA jadi pusat informasi

15 Juni 2020 18:34 WIB
Dewas LKBN ANTARA Mayong Laksono harap ANTARA jadi pusat informasi
Mayong Suryo Laksono. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Mayong Suryo Laksono, hari ini resmi ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai salah satu anggota Dewan Pengawas (Dewas) Independen LKBN ANTARA bersama Dirjen IKP Kementerian Kominfo Profesor Dr Widodo Muktiyo yang didapuk jadi Ketua Dewas LKBN ANTARA. 

Selain itu ada pula Widiarsi Agustina sebagai anggota Dewas LKBN ANTARA dan Monang Sinaga sebagai anggota Dewas Independen LKBN ANTARA.

Mereka menggantikan Dewas LKBN ANTARA sebelumnya yakni Sutrimo sebagai Ketua Dewas LKBN ANTARA, Santoso dan Deddy Hermawan sebagai anggota Dewas LKBN ANTARA.

Mayong Suryo Laksono yang merupakan suami dari politisi dan aktris senior Nurul Arifin tersebut melihat tantangan ANTARA sebagai sebuah kantor berita saat ini cukup besar. Terlebih lagi, persoalan informasi, komunikasi dan juga teknologi, yang menurut dia, dewasa ini begitu mudah diakses dengan terbukanya arus informasi. Sementara, ANTARA memiliki visi dan misi yang memang harus menjaga dan mempertahankan kenegaraan.

"Idealnya adalah ANTARA menjadi pusat informasi segala hal mengenai negara ini, tidak hanya pemerintah, hampir segala aspek tentang negara ini, karena Antara memiliki jaringan ke semua wilayah Republik, bahkan kerjasama dengan kantor berita asing dan juga memiliki jaringan di luar negeri," ujar Mayong kepada ANTARA, Senin.

Mayong lahir pada 8 Juni 1961, memiliki latar belakang pendidikan Filsafat Universitas Gadjah Mada.

"Jadi, ANTARA memang memiliki kekuatan besar, dan itu seharusnya memang bisa didayagunakan semaksimal mungkin, sebaik-baiknya," kata Mayong menambahkan.

Mengikuti sejumlah pelatihan jurnalistik dan kehumasan di beberapa lembaga, Mayong mengawali karir jurnalistik di Tabloid Monitor pada 1986. Lima tahun kemudian, Mayong menjadi wartawan Majalah Intisari.

Dalam berkarir di media milik Kompas itu, bapak dua anak tersebut juga menjalani banyak penugasan di Kelompok Kompas Gramedia, antara lain menjadi Pemimpin Redaksi Tabloid Citra (2002-2004), menulis sejumlah buku dan terlibat dalam tim penulisan buku-buku terbitan Gramedia. Mayong adalah penulis dan editor sejumlah buku, baik kolaborasi maupun sendiri, antara lain: "Mengawal Demokrasi: Dinamika Pengawasan Penyiaran Pemilu 2019" (KPI 2019), "The Power of TEAM: Suhartono Membangun FIFGROUP jadi Raksasa Multifinance" (FIFGROUPGramedia, 2015), "Wisata Jajan Malang Raya" (Intisari, 2012), "Dari Wadowice sampai Worldwide: Jejak Langkah Paus Johanes Paulus II" (Intisari 2009).

Dalam dunia jurnalistik televisi, Mayong pernah menjadi produser berita "Fokus" Indonesia pada 1996-1997.

Selain karir jurnalistik, Mayong juga memiliki pengalaman dalam bidang penyiaran dengan menjadi pembawa acara di sejumlah stasiun televisi, salah satunya "Cinema Cinema," tayang di RCTI pada 1994-2004, yang membuahkan empat piala Panasonic Awards.

Mayong mengakhiri jabatan redaktur Majalah Intisari pada 2014. Tahun berikutnya, Mayong memimpin majalah gaya hidup Motorride, yang kemudian dilepasnya setelah menjadi komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (Pusat) periode 2016-2019.

Selain itu, Mayong kerap membagikan ilmunya dalam sejumlah kelas atau pelatihan sebagai berikut:

1. Selama di KPI melakukan kegiatan literasi penyiaran, juga menjadi penanggung jawab Bimbingan Teknis SDM Penyiaran “Sekolah Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS)”.
2. Fasilitator pelatihan bidang Humas, Kementerian Sosial RI, 9 September 2016
3. Konsultan penerbitan Info POM, Badan POM RI, 2016.
4. Bimbingan Teknis Tata Kelola Media Center, Kementerian Kominfo, Pontianak (Mei 2015).
5. Workshop Penulisan di Media, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU, Yogyakarta, (2014).
6. Pelatihan Penulisan Ilmiah Populer, Pusair Kemen-PU, Bandung, Februari 2014.
7. Diklat Penulisan Ilmiah Populer, Badan POMRI, Januari 2014.
8. Ceramah Dunia Media Massa, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Desember 2013.
9. Diklat Kominfo (Makassar, Banda Aceh, Solo, 2013).
10. Pelatihan menulis untuk staf Bank Indonesia, September 2013
11. Filsafat dan Dunia Jurnalistik, Kuliah Umum Fakultas Filsafat UGM (2012).
12. Penulisan Ilmiah Populer, Diklat Perpustakaan Bank Indonesia, Juli 2012.
13. Kuliah Umum Jurnalistik, FISIP Universitas Bakrie, Juli 2012.
14. Penulisan Ilmiah Populer, Badan Litbang Kementerian PU, Maret 2012.
15. Penulisan Ilmiah Populer, Universitas Tarumanagara, Februari 2012.
16. Penulisan Ilmiah Populer, Buletin Bank BNI, Desember 2011.
17. Penulisan Feature, Program Ekstensi Komunikasi Massa, FISIP-UI, 2010 dan 2011.
18. Teori dan Praktik Kehumasan, Program Esktensi Humas, FISIP-UI, 2010.
19. Mengenal Media Massa, Kuliah Umum Universitas Tarumanagara, 2009.
20. Penulisan Feature, Jurnalistik untuk Semua, Fakultas Ekonomi UGM, 2005.
21. Berhadapan dengan Media, Program Pelatihan pada Indonesian Idol 2002.
22. Media Massa Cetak sebagai Bisnis, Kuliah Umum Universitas Jenderal Soedirman, 1993.


Baca juga: Monang Sinaga, jurnalis yang kini ditunjuk jadi Dewas ANTARA

Baca juga: Kementerian BUMN tetapkan Dewas baru LKBN Antara

Baca juga: Nurul Arifin: Waspadai pembusukan dari internal Golkar

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020