"Program ini ditujukan untuk memfasilitasi para peserta melakukan upskilling atau peningkatan kecakapan yang telah dimiliki dan reskilling atau pelatihan kecakapan baru," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam keterangan tertulis, Senin.
Johnny mengatakan saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan digital skills gap, dimana kebutuhan tenaga kerja ahli dalam bidang digital masih belum tercukupi.
Baca juga: Kominfo: TV analog ambil banyak frekuensi untuk spektrum 5G
Baca juga: Kominfo akan tambah fitur aplikasi PeduliLindungi
"Laporan World Bank tahun 2016 mencatat bahwa saat ini Indonesia mengalami kekurangan tenaga kerja semi terampil dan terampil sebesar 9 juta orang dalam 15 tahun. Artinya, rata-rata kita harus menghasilkan talenta digital sejumlah 600.000 orang setiap tahun," ujar Johnny.
Menurut Johnny, Indonesia saat ini membutuhkan berbagai talenta yang memiliki keahlian industri 4.0, seperti Big Data Analytics, Artificial Intelligence, Cybersecurity, Cloud Computing, Internet of Things dan Machine Learning.
Selain keahlian dalam bentuk hard skills tersebut, Johnny mengatakan setiap talenta digital harus dilengkapi dengan soft-skill, yang dia sebut 4C, yakni Critical Thinking, Creativity, Collaboration dan Communication.
"Kombinasi dari kecakapan-kecakapan inilah yang paling dibutuhkan untuk akselerasi transformasi digital menuju digital society Indonesia," ujar Johnny.
Program "stimulus" DTS digelar untuk menyiapkan kebutuhan sumberdaya manusia tersebut. Menurut Menkominfo, program itu telah terlaksana sejak 2018 dengan diikuti 1.000 peserta.
"Tahun 2019, Kemkominfo memperbesar kesempatan dengan memberikan kepada 25.000 peserta dengan 22 tema pelatihan," ujar Johnny.
Baca juga: Dirjen IKP: Optimalkan orkestrasi komunikasi 3 media untuk edukasi
Baca juga: Kominfo-LinkAja sediakan pembayaran online pasar tradisional Jakarta
Perwakilan Mitra Program Online Academy - Digital Talent Scholarship antara lain Dicoding, Google, Cisco, Microsoft, Red Hat, Progate, Facebook, dan Asosiasi Digital Marketing. Selain itu hadir secara virtual peserta Online Academy.
Pertahankan produktivitas masyarakat
Menurut Menteri Johnny, keterbatasan kontak fisik di masa pandemi COVID-19 telah mengubah banyak hal dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, saat ini terjadi akselerasi transformasi digital dan semakin banyak aktivitas masyarakat yang beralih ke dunia virtual.
"Kini, kita telah memasuki fase "adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif dan aman COVID-19." Untuk itu, Digital Talent Scholarship tidak hanya hadir untuk memenuhi kebutuhan skill di era digital, tetapi sekaligus mempertahankan produktivitas masyarakat," kata Johnny.
Pada masa pandemi ini, Kementerian Kominfo fokus melaksanakan Online Academy yang ditujukan untuk 50.000 peserta. "Dalam pelaksanaannya, kami bekerja sama dengan Global Technology Company, start-up lokal,dan asosiasi profesi," ujar Menteri Kominfo.
Selain itu, ada pula akademi lain yang dilaksanakan bekerja sama dengan lebih dari 90 perguruan tinggi di Indonesia. "Sedangkan akademi-akademi lain juga dilaksanakan melalui kerjasama dengan lebih dari 90 Universitas dan Politeknik yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia," Johnny menambahkan.
Lebih dari 35.000 peserta
Program Online Academy DTS 2020 telah membuka seleksi angkatan 1 dan angkatan 2. Program OA Angkatan 1 yang saat ini tengah berlangsung dan diikuti oleh 20.483 peserta.
Baca juga: Kominfo terapkan "Flexible Working Space" hadapi normal baru
Baca juga: Langkah hukum Kominfo terkait putusan PTUN soal blokir internet Papua
Tema-tema yang ditawarkan adalah OpenStack Administrator, Containers, Kubernetes, OpenShift; IT Essentials, CCNA (Cisco Certified Network Analysis), Network Engineer; CCNA Cyber Operations Specialist; Python; Programming HTML (Hypertext Markup Language), JavaScript, Digital Entrepreneurship, dan Digital Marketing.
"Untuk OA angkatan 2 ini, Kemkominfo menerima sekitar 20.500 pendaftar dan sebanyak 13.172 lolos pendaftaran. Jumlah ini belum termasuk pendaftar tema Digital Entrepeneurship yang masih dibuka hingga tanggal 25 Juni 2020," tutur Menteri Johnny.
Dalam angkatan 2 Online Academy DTS 2020, terdapat tema antara lain Android Developer, iOS Developer, Augmented Reality, Associate Cloud Engineer, Digital Skills, Programming HTML, JavaScript, dan Digital Entrepreneurship.
Menkominfo menekankan pentingnya talenta digital, yang telah menjadi perhatian khusus kepala negara ASEAN dan China.
"Dalam pembukaan ASEAN-China Year of Digital Economy Cooperation pada tanggal 12 Juni 2020 lalu, saya pun menekankan pentingnya pengembangan talenta digital untuk menjadi perhatian serius oleh para kepala negara ASEAN dan China," ujar Menteri Johnny.
Oleh karena itu, Johnny mengharapkan agar peserta pelatihan DTS 2020 dapat memanfaatkan kesempatan dengan baik.
"Saat inilah kita perlu bergegas menyambut kesempatan-kesempatan besar di bidang digital, menyongsong digital society, masyarakat digital Indonesia," ujar Johnny.
Baca juga: PeduliLindungi akan ditambah fitur sertifikat bebas corona
Baca juga: Kominfo-Google Cloud sepakat bangun data center Juni ini
Baca juga: Kominfo: "Marketplace" tidak peduli regulasi faktor data pribadi bocor
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020