• Beranda
  • Berita
  • Ulama: Kurban bukan sekadar ibadah tapi ada maslahat ekonomi

Ulama: Kurban bukan sekadar ibadah tapi ada maslahat ekonomi

15 Juni 2020 19:06 WIB
Ulama: Kurban bukan sekadar ibadah tapi ada maslahat ekonomi
Ustaz Faris BQ memberikan pemahaman mengenai kurban pada peluncuran tema program kurban "Labbaik, Berqurban Terbaik" dari Global Qurban-ACT. (ANTARA/HO-Aksi Cepat Tanggap)
Kurban bukan hanya sekadar ibadah istimewa tapi ada maslahat ekonomi yang besar terkandung di dalamnya terutama dalam masa pandemi seperti sekarang, kata Ustadz Faris BQ.

Ustadz Faris BQ mengajak para dermawan untuk meluaskan pandangan terhadap ibadah kurban. Kurban bagi Ustadz Faris, bukan hanya perihal ibadah yang dikerjakan selama satu hari dalam setahun, demikian siaran pers ACT yang diterima di Jakarta, Senin.

"Kurban memikirkan bagaimana hewan itu dibeli, bagaimana dia dikumpulkan, bagaimana nasib petani-petani dan peternak. Ini kan menarik semua. Dari mulai gerai, menyediakan lahan, kemudian menyewakan, ini (milik) umat semua. Ini cara kita menggerakkan ekonomi umat, dan ini yang diinginkan oleh agama,” kata Ustadz Faris dalam peluncuran tema program kurban "Labbaik, Berqurban Terbaik" dari Global Qurban-ACT.

Bahkan, menurut dia, esensi semua ibadah adalah memiliki dampak bagi masyarakat sekitar. Menurut dia, ketika datang ibadah-ibadah di dalam Islam tidak mungkin ibadah yang hanya berhubungan dengan Allah SWT tanpa memberi efek terhadap umat.

Baca juga: ACT: Kurban salah satu solusi persoalan ekonomi saat pandemi

Baca juga: Program "Labbaik Berkurban Terbaik" ACT targetkan 100 ribu sapi


Dia menegaskan ketika benar hubungan individu dengan Allah, maka orang-orang di sekitarnya akan dapat merasakan itu.

"Inilah semangat dalam berkurban yang disampaikan (dari nabi) kepada para sahabat atau instrumen-instrumen lainnya dalam berbagi," kata dia.

Terutama pada saat pandemi seperti sekarang ketika banyak orang terkena dampak ekonomi dari pandemi, dia mengapresiasi salah satu program Global Qurban-ACT, yakni Agen Qurban.

Melalui sistem agen ini, Global Qurban-ACT akan memberikan sejumlah benefit kepada agen yang dapat mengajak masyarakat untuk berkurban. Menurut Ustadz Faris, Agen Qurban adalah contoh cara yang kreatif dalam berbagi.

“Jadi sekarang pada masa pandemi, justru terpikir untuk memberdayakan umat secara lebih baik lagi. Jadi kalau sekiranya umat ini sedang berada dalam problem, sebenarnya itu adalah ujian dari kita seberapa kita memikirkannya. Kita jaga keikhlasan dan semangat dalam jamaah, serta kreativitas dalam beramal," kata Ustadz Faris.

Tahun ini untuk membantu semakin maksimalnya ibadah kurban dan maslahat, Global Qurban-ACT menargetkan adanya 100.000 Agen Qurban yang berpartisipasi.

Melalui Agen Qurban, ACT membagi-bagikan pekerjaan ke banyak masyarakat sebagai salah satu cara untuk mengurangi kemiskinan di tengah pandemi.

ACT berharap program itu bisa menjadi solusi bagi mereka yang terkena PHK atau yang terdampak langsung dari pandemi.*

Baca juga: ACT gandeng peternak lokal siapkan hewan kurban Idul Adha

Baca juga: ACT ajak masyarakat jadi agen kurban

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020