PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung penuh program pengembangan platform Pasar Digital (PaDi) UMKM yang diinisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).Kami pun siap untuk lebih mengoptimalkan besaran belanja pada sektor UMKM demi meningkatkan sinergi antara BUMN dan UMKM
Dukungan pengembangan PaDi UMKM ini sebagai langkah mengoptimalkan besaran belanja BUMN pada sektor UMKM dan memperkuat perekonomian dengan memanfaatkan layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan pihaknya selama ini berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan sektor UMKM di Indonesia.
Tercatat transaksi Pupuk Indonesia Grup yang melibatkan UMKM mencapai Rp2,35 triliun yang meliputi bidang jasa ekspedisi dan pengepakan, pengadaan peralatan mesin dan sewa peralatan mesin serta jasa periklanan, dengan total 11.725 UMKM yang terlibat.
"Kami pun siap untuk lebih mengoptimalkan besaran belanja pada sektor UMKM demi meningkatkan sinergi antara BUMN dan UMKM sebagaimana arahan Pak Menteri," kata Aas di Jakarta, Selasa.
PaDi UMKM merupakan platform digital yang diinisiasi Kementerian BUMN untuk memonitor kontribusi BUMN terhadap UMKM di seluruh Indonesia, meliputi pengumpulan informasi penjual UMKM, enabler e-Commerce dengan mengintegrasikan marketplace, B2B, maupun E-Procurement, monitoring kontribusi BUMN belanja ke UMKM, dan monitoring penyaluran fasilitas pembiayaan/ permodalan UMKM.
Baca juga: Kemendag apresiasi program pasar digital Pemprov Jabar.
Platform tersebut mempertemukan UMKM dengan BUMN guna mengoptimalkan, mempercepat, dan mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM, serta memperluas dan mempermudah UMKM mendapatkan akses pembiayaan.
Ada pun pelaksanaan kick off dan penandatanganan Nota Kesepahaman secara digital program PaDi UMKM telah digelar pada Senin (15/6), dengan disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Penandatanganan dilakukan oleh sembilan direktur utama BUMN yang terlibat dalam ekosistem PaDi UMKM. Dalam PaDI UMKM, Telkom berperan sebagai Data Centralized Agregator, bersama tujuh BUMN terdiri dari Pupuk Indonesia, Pertamina, BRI, PNM, PTPP, Waskita, dan WIKA, yang akan bertindak sebagai Top Pilot pada delapan kelompok kegiatan UMKM, termasuk Rumah Kreatif BUMN (RKB) dan Community Development Center (CDC) masing-masing BUMN.
Selain itu akan ada tiga BUMN yang bertindak sebagai lembaga pembiayaan yakni BRI, Pegadaian, dan PNM.
Dalam kesempatan tersebut Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan situasi COVID-19 ini membawa dampak yang cukup signifikan terhadap sektor UMKM, berbeda kondisi tahun 1998, UMKM justru dapat bertahan. Oleh karenanya demi membantu sektor UMKM, anggaran belanja BUMN sampai dengan Rp14 miliar diprioritaskan pada UMKM.
"Saya yakin dengan adanya platform PaDi UMKM ini dapat memperluas channel UMKM serta membantu mempersiapkan UMKM dalam memasuki normal baru melalui transaksi yang akan banyak dilakukan secara digital," kata Erick.
Melalui platform PaDi UMKM, BUMN dapat melakukan belanja secara digital sehingga lebih cepat, transparan, dan meningkatkan efisiensi. Dengan masuknya UMKM dalam ekosistem PaDi UMKM, tentunya dapat memperluas jaringan secara digital, meningkatnya penjualan atas peningkatan transaksi, serta menjadi suatu pengalaman dalam memasuki transaksi digital.
Selain itu UMKM juga akan mendapatkan kemudahan akses pembiayaan dari BUMN.
Baca juga: Kemenkominfo harapkan UMKM manfaatkan pasar digital
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020