Lelang SUN serap Rp20,5 triliun

16 Juni 2020 17:39 WIB
Lelang SUN serap Rp20,5 triliun
Ilustrasi - Nasabah melakukan pembelian Surat Utang Negara (SUN) ritel Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR008 dengan aplikasi BNI Mobile di Kantor BNI Pusat, Jakarta, Kamis (5/9/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/ama.

lelang ini sedikit melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp20 triliun

Pemerintah menyerap dana Rp20,5 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan total penawaran masuk Rp84,82 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang ini sedikit melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp20 triliun.

Untuk seri SPN12210304, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,32 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,73125 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 4 Maret 2021 ini mencapai Rp0,86 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 3,75 persen.

Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,63 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,6793 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp30,9 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 6,61 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,25 persen.

Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,11346 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp36,3 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 7,06 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,8 persen.

Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,63638 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp7,66 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,58 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,25 persen.

Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,64809 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2040 ini mencapai Rp5,48 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,6 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,95 persen.

Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,76979 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp3,6 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 7,48 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,05 persen.

Tidak ada penawaran yang masuk untuk SPN03200917, meski pemerintah awalnya menjadwalkan lelang untuk seri SUN ini.

Sebelumnya, dalam lelang tujuh seri SUN pada Selasa (2/6), pemerintah menyerap dana sebesar Rp20 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp105,27 triliun.


Baca juga: Pemerintah serap Rp24,35 triliun dari lelang SUN
Baca juga: Pemerintah serap Rp20 triliun dari lelang SUN biayai sebagian APBN
Baca juga: Sri Mulyani: Tingginya penawaran SUN tanda kepercayaan pelaku pasar

Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020