Pemeriksaan menggunakan teknik reaksi rantai polimerase (PCR) merupakan salah satu tes untuk mendeteksi virus corona. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara pengumpulan usap (swab) dari saluran pernapasan atas yakni bagian hidung, mulut, dan tenggorokan.
"Untuk latihan iya (harus melakukan swab test). World Athletics meminta test PCR. Kita harus sosialisasikan dengan atlet dan pelatih terlebih dahulu," kata Tigor kepada ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Oleh karena itu, Tigor masih belum mengetahui kapan tepatnya Pelatnas kembali digelar, mengingat untuk melakukan test swab butuh biaya tak sedikit.
Baca juga: PB PASI ingatkan atlet hindari latihan luar ruangan selama pandemi
Sementara, PB PASI hingga saat ini belum melakukan nota kesepahaman (MoU) terkait dana Pelatnas dengan Kemenpora. Tigor mengaku akan mendiskusikan hal ini dengan Kemenpora.
Kondisi tersebut jugalah yang dinilai bisa saja menghambat pemanggilan atlet kembali ke ibu kota. Belum lagi, beberapa atlet yang tinggal di daerah kemungkinan juga membutuhkan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) untuk bisa kembali ke Jakarta.
Kemenpora sebelumnya telah merilis protokol kesehatan dalam memulai kegiatan olahraga nasional. Dengan diterbitkannya panduan tersebut, Zainudin pun mempersilakan cabang olahraga yang ingin kembali menggelar kegiatan Pelatnas.
Baca juga: Program pelatnas atletik di rumah dinilai kurang maksimal
Namun induk cabang olahraga terkait harus terlebih dahulu menyampaikan rencana program dan rumusan protokol untuk dilihat standar dan kelayakannya.
"Kami akan lihat. Kalau oke kita izinkan, kalau tidak kami akan meminta revisi," kata Zainudin.
Sementara itu, PB PASI, kata Tigor, hingga saat ini masih harus menyusun panduan yang lebih spesifik serta menyesuaikan dengan protokol federasi atletik dunia. Apabila dana Pelatnas cair serta panduan sudah rampung, maka pelatnas atletik pun bisa berlatih lagi di Stadion Madya Gelora Bung Karno.
Baca juga: PASI belum susun pedoman aktivitas latihan New Normal
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020