• Beranda
  • Berita
  • Pemprov Jatim komitmen dukung tenaga medis rawat pasien COVID-19

Pemprov Jatim komitmen dukung tenaga medis rawat pasien COVID-19

17 Juni 2020 00:10 WIB
Pemprov Jatim komitmen dukung tenaga medis rawat pasien COVID-19
Dokumentasi - Warga menyambut kedatangan Dian Sari Maharani, tenaga medis di RSUD dr Iskak Tulungagung yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19 di kampung asalnya, Desa Tunggangri, Tulungagung, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Destyan Sujarwoko)

Kami sangat mendukung dan mengapresiasi perjuangan para tenaga medis. Masyarakat juga harus mendukungnya, salah satu caranya dengan mematuhi protokol kesehatan

Pemerintah Provinsi Jawa Timur komitmen mendukung tenaga medis yang bertugas merawat para pasien terkonfirmasi COVID-19 di wilayah setempat dengan sejumlah bantuan.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Jatim hingga Selasa pukul 17.00 WIB, total bantuan untuk tenaga medis setara dengan Rp420,7 miliar.

Bantuan tersebut berupa peralatan, perlengkapan serta fasilitas sebagai penjamin sekaligus untuk mendukung agar tenaga medis benar-benar terlindungi.

Rincian bantuannya yaitu alat pelindung diri (APD) sebanyak 196.806 pcs atau setara Rp371 miliar, masker medis 1.988.958 pcs atau setara Rp24 miliar, masker N95 sebanyak 45.991 pcs atau setara Rp9,5 miliar dan facemask 31.844 pcs atau setara Rp3,2 miliar.

Baca juga: Jatim data staf OPD setelah ada yang meninggal karena COVID-19

Kemudian, multivitamin 158.862 strip atau setara Rp1,5 miliar, penyediaan wisma singgah medis atau setara Rp1 miliar, rekrutmen relawan medis (313 formasi) atau setara Rp10,5 miliar serta kuota PPDB untuk anak tenaga medis sebanyak 3.817 kursi.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sejumlah kesempatan di Surabaya menegaskan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada tenaga medis yang terus berjuang berada di garda terdepan merawat pasien COVID-19.

"Kami sangat mendukung dan mengapresiasi perjuangan para tenaga medis. Masyarakat juga harus mendukungnya, salah satu caranya dengan mematuhi protokol kesehatan," ujar Khofifah.

Sementara itu, berdasarkan data penanganan COVID-19 di Jatim, sampai saat ini terdapat sebanyak 8.290 kasus positif atau per hari ini tambahannya 241 kasus.

Baca juga: Pemprov Jatim dukung penelitian Unair temukan obat penawar COVID-19

Rinciannya, 62 orang berasal dari Surabaya, 37 orang dari Tulungagung, 34 orang dari Sidoarjo, 17 orang dari Tuban, 14 orang dari Kota Malang, 10 orang dari Gresik, sembilan orang dari Jombang dan masing-masing delapan orang dari Pamekasan serta Situbondo.

Berikutnya, masing-masing tujuh orang dari Lamongan, Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan, lalu masing-masing empat orang dari Kabupaten Mojokerto dan Sampang, masing-masing tiga orang dari Nganjuk dan Bangkalan, dua orang dari Kota Batu, serta masing-masing satu orang dari Kota Pasuruan, Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kota Mojokerto dan Jember.

Sedangkan, pasien sembuh di Jatim tambahannya 59 orang sehingga secara keseluruhan sebanyak 2.384 orang atau 28,76 persen, serta pasien meninggal dunia tambahannya 21 orang atau totalnya mencapai 638 orang (7,92 persen).

Terkait warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 8.472 orang, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 26.329 orang dan orang tanpa gejala (OTG) mencapai 24.359 orang.

Baca juga: Pemprov Jatim maksimalkan APIP kawal anggaran penanganan COVID-19

Baca juga: NU dan Muhammadiyah Jatim apresiasi BIN dan peneliti Unair

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020