Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya akan memperpanjang pembatasan perjalanan tidak penting dengan Kanada dan Meksiko karena risiko lanjutan dari pandemi COVID-19.Ini akan mengurangi kebutuhan untuk melakukan perjalanan di Meksiko ke pelabuhan masuk AS sementara kondisi pandemi di Meksiko tetap parah,
"Perpanjangan ini melindungi orang Amerika sambil menjaga perdagangan dan perjalanan penting tetap berjalan saat kita membuka kembali kegiatan ekonomi," ujar pelaksana tugas Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri AS Chad Wolf dalam sebuah pernyataan.
Pembatasan perjalanan telah diperpanjang beberapa kali dan ditetapkan akan berakhir pada 23 Juni, menurut pemberitahuan pemerintah AS. Seorang pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan perpanjangan terbaru akan berjalan selama 30 hari.
Kementerian luar negeri Meksiko mengatakan pembatasan perjalanan melintasi perbatasan negara itu dengan Amerika Serikat akan berlanjut selama 30 hari.
Baca juga: Warga AS berlibur di pantai saat kematian akibat virus hampir 100.000
Baca juga: Kasus baru COVID-19 di New York muncul dari warga yang keluar rumah
Amerika Serikat mengatakan pihaknya "melakukan kontak dekat" dengan kedua negara di perbatasan utara dan selatan mengenai pembatasan, yang pertama kali diberlakukan pada pertengahan Maret.
Amerika Serikat telah memperpanjang seperangkat aturan tak terbatas terkait pandemi yang memungkinkan deportasi migran secara cepat yang ditangkap di perbatasan AS.
Secara terpisah, Departemen Kehakiman AS pada hari Selasa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya lagi-lagi menunda sidang untuk ribuan migran yang telah menunggu di Meksiko untuk pemeriksaan pengadilan imigrasi AS.
Departemen Kehakiman, yang menjalankan sistem pengadilan imigrasi, mengatakan persidangan bagi mereka yang disebut program Protokol Perlindungan Migran akan ditahan sampai 20 Juli.
"Ini akan mengurangi kebutuhan untuk melakukan perjalanan di Meksiko ke pelabuhan masuk AS sementara kondisi pandemi di Meksiko tetap parah," kata Departemen Kehakiman. Program kontroversial telah membuat para migran terlantar - banyak dari mereka mencari suaka di Amerika Serikat - di Meksiko selama berbulan-bulan.
Ratusan orang telah tinggal di kamp-kamp tenda kumuh di dekat perbatasan AS-Meksiko, yang menurut para pakar kesehatan dan pendukung imigrasi membuat mereka rentan terhadap infeksi virus corona.
Sumber : Reuters
Baca juga: Putin sebut Rusia tangani virus corona lebih baik daripada AS
Baca juga: AS batasi perjalanan dari Brazil karena kasus tinggi COVID-19
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020