Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore menguat tipis di tengah pelemahan mayoritas mata uang kawasan Asia.Adanya rencana Presiden AS Donald Trump untuk menggelontorkan dana 1 triliun dolar AS ke sektor infrastruktur, juga menjadi sentimen positif
Rupiah ditutup menguat 7 poin atau 0,05 persen menjadi Rp14.083 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.090 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu, mengatakan, penguatan rupiah didukung rencana stimulus oleh bank sentral AS The Fed untuk membeli obligasi korporasi di pasar sekunder,
"Adanya rencana Presiden AS Donald Trump untuk menggelontorkan dana 1 triliun dolar AS ke sektor infrastruktur, juga menjadi sentimen positif," ujar Ibrahim.
Di sisi lain Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pemulihan ekonomi AS secara penuh tidak akan terjadi sampai rakyat Amerika yakin pandemi COVID-19 telah dikendalikan.
Baca juga: IHSG ditutup menguat tipis, nyaris 5.000
Sentimen lainnya yaitu adanya pemulihan ekonomi di China seiring dengan meredanya penyebaran COVID-19 dan fokus Pemerintah "Negeri Panda" itu untuk melonggarkan kredit.
Biro Statistik Nasional (NBS) China mencatat output industri naik 4,4 persen pada Mei dari bulan yang sama tahun sebelumnya, walaupun lebih rendah dari median estimasi analis yang memperkirakan ekspansi hingga 5 persen.
Data tersebut menunjukkan bahwa ekonomi China terus keluar dari pelemahan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, didukung oleh stimulus kebijakan berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan kredit.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.065 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.040 per dolar AS hingga Rp14.125 per dolar AS.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.234 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.155 per dolar AS.
Baca juga: Saham Filipina relatif stabil, Indeks PSE naik tipis 0,26 poin
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020