• Beranda
  • Berita
  • BI NTB gelar pelatihan wirausaha di tengah COVID-19

BI NTB gelar pelatihan wirausaha di tengah COVID-19

17 Juni 2020 19:04 WIB
BI NTB gelar pelatihan wirausaha di tengah COVID-19
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani, membuka "boothcamp" calon WUBI secara virtual di Mataram, Rabu (17/6). ANTARA/HO/Humas BI NTB)

Terdapat beberapa parameter yang harus dilakukan, pertama tentunya kita harus menjaga kapasitas rumah sakit supaya tidak terjadi penumpukan sehingga dibutuhkan kapasitas rumah sakit yang bisa mengatasi COVID-19 ini,

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat tetap menggelar program Wirausahawan Unggulan Bank Indonesia (WUBI) 2020 bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah lokal meskipun dalam suasana pandemi COVID-19.

Kegiatan seleksi para calon (boothcamp) yang merupakan tahapan seleksi terakhir bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi calon WUBI 2020 tersebut dibuka oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani secara virtual (online) di Mataram, Rabu.

"Seluruh kegiatan WUBI 2020 dari tahapan pendaftaran hingga proses seleksi dan pembelajaran dilaksanakan secara virtual," kata Achris.

Baca juga: BI NTB: Transaksi nontunai selama pandemi COVID-19 meningkat

Ia menyebutkan sebanyak 40 pelaku UMKM berhasil masuk sampai pada tahapan seleksi hingga terjaring sebanyak 20 pelaku usaha terbaik sebagai WUBI 2020 melalui tahapan "boothcamp" selama tiga hari.

Para calon WUBI 2020 telah melewati tahapan seleksi psikotes dan pengecekan lokasi usaha secara virtual.

Achris menambahkan para peserta WUBI 2020 merupakan angkatan ke-4. Sebelumnya, Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB sudah menyelenggarakan program serupa sebanyak tiga kali, yaitu pada 2014, 2018, dan 2019.

Baca juga: BI: Permintaan uang di NTB turun signifikan akibat COVID-19

Para peserta yang ikut dalam program WUBI merupakan UMKM yang bergerak di bidang usaha unggulan NTB, yaitu sektor ikutan industri pariwisata, antara lain tenun, kerajinan, mutiara dan desa wisata. Selain itu, sektor ekspor atau substitusi impor, seperti kopi, jagung, bawang, dan lain-lain.

"Berdasarkan hasil evaluasi perkembangan usaha dan testimoni alumni WUBI sebelumnya, program tersebut sangat bermanfaat dalam mengubah pola pikir peserta menjadi wirausaha unggulan sehingga mampu menjadi katalis perkembangan usaha masing-masing peserta," ujarnya.

Achris menjelaskan program WUBI bertujuan meningkatkan jumlah, kapasitas, dan kinerja wirausaha di NTB, sehingga dapat naik kelas, terutama wirausaha yang mendorong ekspor atau substitusi impor dan mendukung pariwisata.

Baca juga: BI : Surplus dagang periode Mei perkuat ketahanan ekonomi nasional

Selain itu, melalui program tersebut diharapkan tercipta ekosistem wirausaha unggulan di NTB, yang memberikan kontribusi nyata dalam pertumbuhan perekonomian daerah.

Oleh sebab itu, kata dia, para peserta WUBI yang lolos "boothcamp" akan mendapat pendampingan terkait pemasaran, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, dan pemanfaatan ekonomi digital. Selanjutnya, ada pendalaman materi terkait legalitas usaha dan hukum terkait bisnis.

"Di WUBI sebelumnya, ada juga program studi banding. Untuk tahun ini, sudah kami programkan juga, namun formatnya kemungkinan menyesuaikan dengan kondisi COVID-19. Hal lainnya adalah memfasilitasi untuk mengikuti even-evan pameran UMKM nasional atau promosi dengan negara lain," kata Achris.

Pewarta: Awaludin
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020