Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, Rabu, untuk kasus positif COVID-19 tercatat 9.209 orang (hari sebelumnya 9.062 orang), sementara pasien sembuh 4.445 orang (hari sebelumnya 4.329 orang) dan yang meninggal dunia 586 orang(sebelumnya 583 orang).
Sementara itu, 1.399 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 1.416 orang) dan 2.779 orang melakukan self isolation di rumah (sebelumnya 2.764 orang).
"Sedangkan, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 22.235 orang (sebelumnya 21.661 orang) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 14.240 orang (sebelumnya 13.966 orang)," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam keterangannya.
Adapun dalam laman corona.jakarta.go.id Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 59.327 orang (sebelumnya 56.714 orang) dengan rincian 523 orang (sebelumnya 489 orang) dalam proses pemantauan dan 58.804 orang (sebelumnya 56.225 orang) selesai pemantauan.
Dalam laman yang sama, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 14.241 orang (sebelumnya 13.966 orang) dengan rincian 1.201 orang (sebelumnya 1.211 orang) masih dirawat dan 13.040 orang (sebelumnya 12.755 orang) pulang dan sehat.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 16 Juni 2020 sudah ada 217.048 sampel (meningkat dari sebelumnya 211.411 sampel) telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (COVID-19) di lima wilayah DKI Jakarta.
Untuk tes PCR pada 16 Juni 2020, dilakukan pada 3.975 orang. Sebanyak 2.872 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 94 positif dan 2.725 negatif.
"Total test PCR pada kasus baru adalah 9.669 test per 1 juta penduduk per minggu. Hal ini sudah melebihi target WHO, yakni 1.000 test per 1 juta penduduk per minggu," kata Ani.
Dalam meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode tes cepat dan Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Pemprov DKI membangun Laboratorium Satelit COVID-19 yang berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit sejak 9 April 2020. Dan saat ini jejaringnya ada sebanyak 41 laboratorium pemeriksa COVID-19.
Pemeriksaan masif secara selektif termasuk dengan tes cepat (rapid test), terus dilakukan di daerah Kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemologis dan menurut kepadatan penduduk. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu dan juga pada ibu hamil.
"Total sebanyak 184.705 orang (sebelumnya 179.859 orang) telah menjalani rapid test, persentase positif COVID-19 sebesar empat persen, dengan rincian 6.811 orang (sebelumnya 6.640 orang) dinyatakan reaktif COVID-19 dan 177.894 orang (sebelumnya 173.219 orang) dinyatakan non-reaktif," tuturnya.
Untuk kasus positif, tambah Ani, ditindaklanjuti dengan uji usap (swab test) secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
"Pada masa PSBB transisi ini, kewaspadaan harus ditingkatkan. Pemprov DKI Jakarta mengimbau masyarakat turut mengisi survei persepsi risiko COVID-19 yang dapat diakses pada situs https://s.id/resikocovid. Survei yang diisi dapat menjadi masukan bagi Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan penanganan COVID-19 ke depannya," ucapnya.
Kemudian, sejak 24 April 2020, Kelompok Kerja Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Jakarta telah berhasil mengumpulkan sekitar 416 ribu paket sembako yang siap didistribusikan pada warga terdampak PSBB.
"Sejak 24 April 2020, hingga 16 Juni 2020 pukul 15.00 WIB, Pokja KSBB telah mengumpulkan komitmen untuk 423.986 paket sembako (hari sebelumnya 423.486 paket) dan 167.611 paket (sebelumnya 167.611 paket) makanan siap saji," ucap Ani.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020