Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) siap mendukung pemulihan ekonomi sebagai dampak dari pandemi COVID-19 mengingat kinerja keuangan LMAN yang mencatat surplus anggaran operasional.LMAN siap karena kami juga mengalami surplus biaya operasional di kas BLU. Kas BLU merupakan kas negara juga
Direktur Keuangan dan Dukungan Organisasi LMAN Anton Listyanto dalam keterangannya, Kamis, menyatakan pihaknya siap membiayai penanggulangan pandemi COVID-19 dan mendukung pemulihan ekonomi akibat penyebaran virus corona di Indonesia.
“LMAN siap karena kami juga mengalami surplus biaya operasional di kas BLU. Kas BLU merupakan kas negara juga," kata Anton.
Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan ini dilaporkan mengalami surplus biaya operasional. Maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan, yang kemudian disahkan menjadi Undang-undang, sehingga pendanaan dari BLU seperti LMAN merupakan salah satu pos yang dipersiapkan.
Anton mengatakan pihaknya saat ini tinggal menunggu pemberian kewenangan teknis dari Menteri Keuangan yang akan memutuskan apakah dana tersebut akan digunakan untuk masuk dalam pos bagi upaya penanggulangan COVID-19 atau tidak.
"LMAN selalu siap dari dana surplus. LMAN surplus anggaran, harus siap untuk keperluan negara. Kita laksanakan kalau diperintahkan," ucapnya.
Lembaga ini di masa darurat COVID-19, telah melakukan mitigasi risiko sehingga bisa terus berkinerja dengan baik tanpa mengganggu Key Performance Indicator (KPI) lembaga.
Dalam membantu pembiayaan negara menanggulangi pandemi dan pemulihan ekonomi, menurut dia, LMAN juga dipersiapkan untuk berpartisipasi dalam aktivitas pasar keuangan dengan membeli Obligasi Ritel Negara (ORI) dan Sukuk Negara Ritel (Sukri).
LMAN juga melakukan relaksasi terhadap para mitranya yang terdampak pandemi COVID-19. Kemudian melakukan advisory tanpa biaya kepada berbagai Satuan Kerja (Satker) dan tetap memberikan pembiayaan pengadaan tanah untuk Proyek Strategis Nasional (PSN).
Tercatat sejak 2016 hingga 7 Februari 2020, lembaga itu sudah menggelontorkan Rp47,9 triliun untuk membiayai 72 PSN.
Baca juga: Sri Mulyani lantik Kepala BKF dan Direktur LMAN
Baca juga: LMAN kelola aset Rp29,2 triliun hingga akhir 2019
Baca juga: LMAN telah salurkan pembiayaan Rp48,4 triliun untuk pembebasan lahan
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020