Jalan Padang-Padangpanjang Putus Akibat Gempa

30 September 2009 23:20 WIB
Pekanbaru (ANTARA News) - Jalan lintas yang menghubungkan Kota Padang dengan Panjangpanjang, Sumatera Barat, putus akibat longsornya tebing bukit di jalur lintas itu, akibat gempa.

"Tak ada kendaraan yang bisa lewat. Jalan benar-benar putus karena longsor," kata seorang sopir angkutan travel yang melayani rute Pekanbaru-Padang, Rizal Tanjung saat dihubungi ANTARA, Rabu malam.

Ia mengatakan, saat gempa terjadi Rabu petang ia sedang melintasi jalan lintas tersebut, namun akhirnya hingga Rabu malam ia tertahan di jalur satu-satunya yang menghubungkan Padang-Padangpanjang tersebut.

Menurut dia, ratusan kendaraan yang tertahan di jalan tertutup longsor itu berada di Selaying Bawah, lokasi air terjun sampai pasar Padangpanjang, yang jauhnya sekitar 10 kilometer.

"Kondisi jalan sangat parah. Jangankan kendaraan mobil, motor atau pejalan kaki saja tidak bisa lewat," kata Tanjung.

Ia mengatakan, jalur lintas tersebut merupakan satu-satunya jalan dari Padangpang ke Kota Padang, ibukota Sumatera Barat, yang kondisinya saat ini juga parah akibat digoyang gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter.

"Kami terkurung lama di jalan. Tak ada akses jalan lain mau ke Padang. Lewat Maninjau juga tidak bisa, karena kondisinya parah," ujar Tanjung.

Ia akhirnya balik arah ke Pekanbaru dan menurunkan penumpangnya di jalan tersebut, dengan alasan tidak jelasnya kapan waktu jalan tersebut terbuka lagi.

"Daripada terkurung lama-lama di jalan lebih baik kami balik ke Pekanbaru. Penumpang terpaksa saya turunkan di jalan," katanya.

Sementara itu, kondisi parahnya jalan raya juga terjadi di Pariaman, tempat lokasi terjadinya gempa. Bahkan, beberapa warga Pekanbaru yang ingin pulang ke Pariaman dan Padang dilarang oleh keluarga mereka yang ada di daerah tersebut.

"Lebih baik jangan pulang ke Pariaman atau Padang karena kondisi di sini sangat parah. Tidak hanya rumah yang roboh jalan-jalan juga retak dan tertutup longsor," ujar Arman, mengutip informasi dari abangnya yang bermukim di Pariaman.

Sementara itu, warga Riau yang berasal dari Sumatera Barat dan bermukim di Pekanbaru berduyun-duyun pulang ke Sumatera Barat.

Kondisi tersebut terlihat dari ramainya mobil angkutan pribadi dan umum menuju lintas barat yang menghubungkan Riau-Sumatera Barat di daerah Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau.

Banyaknya kendaraan yang melalui jalur tersebut menyebabkan jalan lintas di Bangkinang macet total dan antrean kendaraan juga cukup panjang.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009