"Kami tidak hanya bekerja dengan unsur-unsur pemerintah, dalam hal ini pemda, K/L, atau bank negara, untuk mendistribusikan bansos, tapi juga melibatkan komunitas," ujar Juliari beberapa waktu lalu di Jakarta.
Kemensos terus mengintensifkan sinergi dengan komunitas. Sejauh ini, Kemensos telah melibatkan komunitas pekerja film, sinetron dan seniman yang tergabung dalam C'nior, Pemuda Ansor, Gerakan Angkatan Mudah Kristen Indonesia (GAMKI), pengasuh dan pimpinan Pondok Pesantren Shohibul Muslimin Serang, Forum Koordinasi Putra Putri Purnawirawan ABRI (FKPPI), Pospera Indonesia, dan yang terakhir Forum Pemuda Betawi.
Di hadapan para tokoh Betawi, ia mengisahkan masa kecilnya yang banyak dihabiskan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. “Masa kecil saya dihabiskan di Tebet. Jadi sebagai anak Jakarta, saya banyak bergaul dengan orang Betawi,” katanya, dalam kegiatan aksi sosial Forum Pemuda Betawi di Madrasah As As'adah, Pondok Kelapa, Jakarta Timur didampingi oleh Dirjen Pemberdayaan Sosial Edi Suharto.
Dalam sambutannya Mensos Juliari merasa sebagai warga Betawi, sehingga tanpa disuruh dengan sendirinya tergerak membantu dengan menyerahkan bansos sembako sebanyak 2.500 paket.
Bansos Sembako Bantuan Presiden menjangkau 1,9 juta keluarga (KK) di Jakarta dan Bodetabek dengan nilai Rp600.000/KK/bulan -- disalurkan sebulan dua kali. Dimana periode penyaluran bulan April, Mei, dan Juni. Yang terbaru, pemerintah telah meluncurkan stimulus fiskal sebesar Rp677 triliun yang baru saja ditambah lagi menjadi Rp 695,2 triliun, bidang jaring pengaman sosial dilokasikan sebesar Rp203,9 untuk penanganan dampak Covid-19.
“Dengan penambahkan anggaran, Bansos Sembako Bantuan Presiden dan Bansos Tunai (BST) diperpanjang sampai Desember 2020. Sejak Juli-Desember, nilai bantuan sebesar Rp300.000/KK/bulan. Mengapa, sebab pemerintah juga menekankan pada program pemulihan ekonomi dengan tetap menjaga kelangsungan JPS,” kata Mensos.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020