Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan sudah lebih dari 300 institusi dan perorangan yang memberikan bantuan dalam menangani pandemi COVID-19 di Jabar.Ini perang melawan COVID-19 dan semua harus bela negara, bisa dengan harta, ilmu, tenaga, dan ... kedisiplinan jaga jarak.
"Sudah lebih dari 300 institusi yang selama tiga bulan ini memberikan bantuan. Ini menandakan kepercayaan yang sangat tinggi (kepada pemerintah)," ujar Kang Emil yang juga Gubernur Jabar itu dalam acara penerimaan donasi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat.
Kali ini, sejumlah bantuan diterima dari PT Nestlé Indonesia (berupa perangkat APD sebanyak 320 ribu dan 1.000 paket voucher sembako serta 70 ribu produk Nestlé), Yayasan Genolife Teknologi Nusantara dan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (2.964 relawan kesehatan), Wakaf Salman ITB (APD dan wastafel portable), Laznas Rumah Yatim (APD dan 55 ribu kg beras), Biker Brotherhood 1 persen Mc (pendistribusian bantuan dan APD ke seluruh Jabar), NPC Indonesia (10 ribu makser kain dan paket sembako), PT Eigerindo Multiproduk Industri (APD dan wastafel portable), serta PT SCG Indonesia (40 unit Positive Pressure Chamber senilai Rp1 miliar).
Baca juga: Gubernur: Pariwisata belum dibuka untuk warga luar Jabar
"Salah satunya ada 40 swab chamber dari PT SCG Indonesia, di mana petugas tidak usah ganti-ganti APD. Lalu kita mengirimkan bantuan dan APD ke pelosok-pelosok oleh komunitas Bikers Brotherhood," kata Kang Emil.
"Jadi kuncinya adalah ini perang melawan COVID-19 dan semua harus bela negara, bisa dengan harta, ilmu, tenaga, dan bagi kita sisanya bela negara dengan kedisiplinan jaga jarak," tambahnya.
Sebelumnya, bantuan mulai dari Alat Pelindung Diri (APD), obat-obatan, alat rapid test, sembako, bantuan tenaga (relawan), hingga uang tunai yang diserahkan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar dan organisasi Jabar Bergerak ini pun sudah didistribusikan kepada warga terdampak dan membutuhkan.
"Karena apa yang disumbangkan juga membuahkan hasil, di mana kondisi penanganan COVID-19 di Jabar selalu dalam level terkendali," tambahnya.
Baca juga: Gubernur Jabar minta pengelola wisata terapkan protokol kesehatan
Yang dimaksud, lanjut Kang Emil, antara lain angka reproduksi COVID-19 yang selama enam minggu ini selalu di bawah angka satu. Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit pun kini tinggal 29 persen dari kapasitas. Sementara tingkat risiko atau jumlah kasus terhadap populasi juga terus menurun.
"Mudah-mudahan bantuan-bantuan dari pribadi dan korporasi ini juga menandakan kita terus konsisten menjaga kewaspadaan," ujar Kang Emil.
Sementara itu salah satu donatur, PT Nestlé Indonesia, telah bermitra dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar dalam penyaluran APD dan produk makanan ke berbagai fasilitas kesehatan, komunitas masyarakat, hingga perkantoran di berbagai daerah di Jabar.
"Jabar sudah menjadi rumah bagi Nestlé Indonesia dan kami merasa telah menjadi bagian dari masyarakat dan ingin mendukung dan berjuang bersama dalam mengatasi pandemi ini," ujar Direktur Coorporate Affairs Nestlé Indonesia Debora Tjandrakusuma.
Selama pandemi COVID-19, Nestlé Cares pun menyalurkan bantuan secara bertahap di 34 provinsi se-Indonesia.
Lebih dari 1,5 juta APD dan lebih dari 1,6 juta produk makanan dan minuman juga disalurkan untuk mendukung tenaga kesehatan yang sedang bertugas di garda terdepan serta masyarakat yang terdampak dari pandemi COVID-19.
Baca juga: Gubernur Jabar umumkan zona merah hingga biru COVID-19
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020