Upaya itu disebutkan Duta Besar RI untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amri saat menjadi pembicara webinar bertajuk "Dinamika COVID-19" yang diselenggarakan Univeritas Muhammadiyah Sumatera Barat pada Rabu (17/6).
Dubes dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan kegiatan ekonomi setiap negara, termasuk Indonesia dan Pakistan, ikut melemah seiring perlambatan ekonomi global akibat pandemi COVID-19.
Menurut dia, masing-masing negara -- ndonesia dan Pakistan-- fokus melakukan penanganan dampak wabah COVID-19 di dalam negeri untuk menanggulangi krisis ekonomi nasional bersamaan dengan upaya menjaga kesehatan masyarakat.
Imbas dari situasi wabah itu, kata Iwan, menyebabkan intensitas hubungan kerja sama kedua negara mulai terganggu.
Ia menyebutkan bahwa terjadi penundaan pada beberapa program kerja sama Indonesia dan Pakistan yang sudah terjadwal, seperti rencana pertemuan bilateral di bidang ekonomi, politik dan keamanan.
Penyelenggaraan pameran promosi ekonomi dan kerja sama sosial budaya Indonesia-Pakistan untuk pengembangan people-to-people contact juga terhenti.
"Dalam situasi seperti ini KBRI Islamabad dihadapkan pada tantangan dan peluang untuk menyiasati agar kerja sama kedua negara tetap berlangsung produktif," ujar Dubes Iwan.
"Tidak boleh ada kevakuman kerja sama kedua negara selama pandemik berlangsung. Kami harus tetap produktif, harus mencari cara kreatif agar peluang kerja sama tidak hilang," lanjutnya.
Untuk itu, kata dia, diplomasi digital melalui pertemuan virtual harus dimanfaatkan secara optimal untuk memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara.
"Selain bersifat lintas batas, baik geografis dan juga real time, pertemuan virtual menjadi efisien dan efektif. Dan yang terpenting, pengalaman baru berdiplomasi ini tidak mengurangi bobot pertemuan," ucap Dubes Iwan.
Dalam dua bulan terakhir, KBRI Islamabad terus membina dan memelihara hubungan dengan mitra kerja dan kalangan pebisnis di Pakistan -- seperti the Rawalpindi Chamber of Commerce and Industry (RCCI), Pakistan Vanaspati Manufaturer's Association (PVMA) dan importir minyak sawit Pakistan, maupun lembaga riset ekonomi ternama Pakistan Business Council (PBC) -- melalui beberapa pertemuan daring.
Indonesia adalah mitra dagang terbesar Pakistan di kawasan ASEAN, sementara Pakistan merupakan negara tujuan pasar sawit Indonesia terbesar ketiga setelah China dan India.
Baca juga: KBRI Islamabad dorong kerja sama ekonomi di tengah pandemi COVID-19
Baca juga: KBRI bertemu importir Pakistan amankan pangsa pasar minyak sawit
Baca juga: Indonesia gelar konferensi minyak sawit bidik pemuda Pakistan
Indonesia-Pakistan dukung perjuangan Palestina
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020