• Beranda
  • Berita
  • PSBB transisi, jumlah penumpang MRT capai 18 persen

PSBB transisi, jumlah penumpang MRT capai 18 persen

19 Juni 2020 22:44 WIB
PSBB transisi, jumlah penumpang MRT capai 18 persen
Penumpang duduk dengan menjaga jarak di dalam kereta MRT di Stasiun MRT Blok M, Jakarta, Sabtu (6-6-2020). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.

MRT Jakarta memanfaatkan masa PSBB transisi ini untuk pemulihan dengan protokol baru.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menyebutkan jumlah penumpang yang menggunakan moda raya terpadu atau mass rapid transit (MRT) tumbuh hingga 18 persen selama masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Menurut William, 3 bulan pertama saat diberlakukannya PSBB sejak Maret, penumpang MRT hanya tersisa 3 persen.

"Begitu PSBB transisi diterapkan, mulai naik dan sekarang sudah ada di kisaran 17—18 persen. Kami berharap pada bulan depan mencapai 30 persen," kata William dalam webinar "The 17th Industry Roundtable Transportation Industry" yang digelar oleh MarkPlus, Jumat.

Dengan masih diterapkannya jaga jarak aman physical distancing di dalam transportasi umum, kata dia, MRT hanya mampu memaksimalkan peningkatan jumlah penumpang hingga 60 persen.

Baca juga: MRT Jakarta aktifkan Protokol Bangkit lawan Virus Corona

Baca juga: MRT akan gandeng "start up" kembangkan ekosistem digital

Baca juga: MRTJ akan buat "coworking space" untuk dongkrak pendapatan


Meski demikian, banyaknya jumlah penumpang bukan menjadi tujuan utama dalam konsep bisnis MRT saat ini. Pelayanan yang maksimal atau service excellence menjadi komitmen yang harus dipertahankan MRT, khususnya menjamin ketepatan waktu (on time performance) pada penumpang.

Pada masa PSBB transisi ini, kata William, dimanfaatkan oleh MRT Jakarta sebagai tahap pemulihan dengan protokol baru yang diterapkan sebagai gaya hidup baru.

"Kami memperkenalkan sebuah protokol BANGKIT, singkatan dari Bersih, Aman, Nyaman, Go Green, Kolaborasi, Inovasi, dan Tata Kelola yang Baik. This is the new life style yang dijual korporasi transportasi sekarang ini," kata William.

Willian menekankan bahwa aspek kesehatan, kenyamanan dan ramah lingkungan atau go green yang seharusnya diutamakan oleh perusahaan berbasis transportasi saat ini.

Dengan gaya hidup sehat, seperti banyak warga Jakarta yang kini lebih sering bersepeda dan berjalan kaki, MRT berupaya untuk mengintegrasikan moda transportasi rendah emisi secara kolaboratif dengan perusahaan transportasi lain.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020