Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana membangun model klaster percontohan budidaya udang berkelanjutan dengan bersinergi sekaligus memberdayakan lembaga masyarakat yang terdapat di desa hutan.Kita bikin model yang skala kecil dulu, jika sukses baru kita kembangkan di berbagai daerah
Menteri Edhy dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa lahan yang merupakan milik Perum Perhutani dan dikelola Lembaga Masyarakat Desa Hutan cukup potensial untuk dioptimalkan guna pengembangan usaha budidaya udang vaname berkelanjutan.
Edhy dan jajarannya juga telah meninjau langsung calon lokasi percontohan klaster budidaya udang vaname di Desa Kertajadi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 19 Juni 2020.
Seperti diketahui, KKP melalui Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang telah pula melakukan identifikasi dan kajian kelayakan teknis di kawasan tersebut.
Edhy menegaskan pentingnya memberdayakan ekonomi masyarakat termasuk mendorong lembaga masyarakat lokal untuk terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi, termasuk dalam kegiatan usaha budidaya udang.
Menurut dia, masyarakat desa hutan telah berupaya menjaga kelestarian alam, sehingga perlu diberi alternatif pekerjaan untuk meningkatkan ekonominya.
"Lahan ini statusnya milik Perum Perhutani dan dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Tim UPT kami sudah lakukan groundcheck dan melakukan kajian kelayakan teknis. Saya kira ini baik, nanti kita berdayakan masyarakat desa hutan disini, tentu tujuannya untuk mendorong perekonomian masyarakat. Penting mereka kita libatkan. Itungan kami dalam 1 ha bisa melibatkan minimal 5 KK (kepala keluarga)," paparnya.
Menteri Edhy juga menggarisbawahi agar kesan budidaya tambak yang merusak mangrove mestinya tidak ada lagi, dengan mendorong potensi lahan yang ada melalui peningkatan produktivitas.
Ia juga memastikan akan berkoordinasi dengan kementerian terkait, antara lain dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian PUPR.
"Nanti saya akan koordinasi dengan bu Menteri LHK dan Menteri PUPR untuk mendukung percontohan ini. Kita bikin model yang skala kecil dulu, jika sukses baru kita kembangkan di berbagai daerah. Program tambak perhutanan sosial seperti di Muara Gembong Bekasi nanti bisa kita perluas juga," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto yang turut mendampingi Menteri Edhy mengatakan bahwa hasil identifikasi tim BLUPPB Karawang, luas lahan yang bisa dijadikan lahan percontohan efektif seluas lebih kurang lima hektare.
Slamet menjelaskan di lahan tersebut nantinya bisa dibangun klaster tambak udang modern dan ramah lingkungan. Terkait pengawalan teknologi dan peningkatan kapasitas SDM masyarakat, KKP akan menunjuk BLUPPB Karawang.
"Jadi setelah pembangunan konstruksi selesai, selanjutnya proses produksi selama satu siklus dengan target awal produktivitas enam ton per hektare. Produktivitas lahan masih terbuka untuk ditingkatkan seiring dengan pengetahuan dan skill penerima manfaat dalam hal ini Lembaga Masyarakat Desa Hutan," ujarnya.
Baca juga: Jaga sumber daya laut nasional, Menteri KKP minta tolong ke nelayan
Baca juga: Menteri KKP ingin tingkatkan produktivitas budi daya lahan tradisional
Baca juga: Sulteng akan miliki tambak udang vaname seluas 250 hektar
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020