Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Ingrid Kansil mengingatkan pentingnya pelatihan melek teknologi untuk menguatkan perempuan dalam ekonomi nasional terutama di masa pandemi COVID-19.ketidakmampuan perempuan UMKM dalam penguasaan ICT mengakibatkan penurunan pendapatan 30-70 persen
"Perlu dilakukan pelatihan penggunaan teknologi khusus bagi perempuan sehingga para ibu-ibu dapat mengoptimalkan fungsi teknologi dalam kehidupan sehari-hari di era pandemi COVID-19," kata Ingrid dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dalam diskusi daring bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Ingrid mengatakan literasi teknologi sangat penting untuk peningkatan kualitas perempuan dalam pertumbuhan perekonomian nasional.
Saat ini, kata dia, banyak masyarakat yang belum melek digital, khususnya kaum perempuan. Kaum muslimah khususnya, harus melek teknologi informasi dan komunikasi (TIK/ ICT) yang kini menjadi bahasa internasional.
Baca juga: Ikatan Pengusaha Muslimah: Pendekatan sosial tekan COVID-19 di pasar
Baca juga: Wapres dorong lebih banyak lagi muslimah jadi pengusaha
"Survei mencatat ketidakmampuan perempuan UMKM dalam penguasaan ICT mengakibatkan penurunan pendapatan sekitar 30-70 persen," katanya.
Hal tersebut, kata dia, disebabkan perempuan tidak memaksimalkan sistem penjualan daring dalam proses pemasaran produk serta usaha mereka.
Dia mengatakan Ipemi merangkul Kementerian Komunikasi dan Informatika agar program melek teknologi bagi perempuan dapat disosialisasikan secara menyeluruh di wilayah Indonesia.
Adapun sosialisasi tersebut, kata dia, agar dibarengi dengan pelatihan bagi para perempuan agar dapat mengoptimalkan kemampuan berteknologi.
Ingrid mengatakan penting bagi para perempuan khususnya untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan di kala pandemi COVID-19.
"Ipemi siap menjadi fasilitator, karena kami memiliki sumber daya anggota yang mengakar hingga ke desa-desa," kata dia.
Dengan begitu, kata dia, program bantuan yang digulirkan pemerintah akan tepat sasaran. Ipemi memerlukan data dari kementerian terkait wilayah yang akan mendapatkan bantuan.
"Nanti kader Ipemi yang akan mendistribusikan dan memfasilitasi pelatihannya. Insya Allah amanahnya akan tersalurkan dengan merata," kata Ingrid.
Baca juga: IPEMI bantu korban bencana gempa-tsunami di Sulteng
Baca juga: Pengusaha muslim Indonesia di mata Inggrid Kansil
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020