• Beranda
  • Berita
  • Ketua The Jakmania tidak setuju Liga 1 dilanjutkan

Ketua The Jakmania tidak setuju Liga 1 dilanjutkan

21 Juni 2020 14:24 WIB
Ketua The Jakmania tidak setuju Liga 1 dilanjutkan
Arsip - Jakmania mendukung Persija Jakarta melawan Tira Persikabo pada pertandingan babak 16 besar Piala Indonesia 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/2/2019). Laga tersebut berakhir imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
Ketua umum organisasi pendukung Persija Jakarta atau The Jakmania Diky Soemarno di Jakarta, Minggu mengaku tidak setuju kompetisi Liga 1 musim 2020 dilanjutkan di tengah pandemi COVID-19 seperti yang diputuskan oleh PSSI, Jumat (19/6).

Diky menjelaskan ada beberapa hal pihaknya tidak setuju dengan dilanjutkannya kompetisi baik Liga 1 dan Liga 2 pada September atau Oktober yakni soal keselamatan para pemain dan kondisi keuangan klub.

Baca juga: PSSI resmi putuskan Liga 1 dan 2 musim 2020 dilanjutkan
Baca juga: LIB isyaratkan 'kick off' lanjutan liga dilakukan Oktober 2020


"Kita tidak tahu bagaimana penerapan protokol COVID-19, bagaimana situasi nanti, karena sampai saat ini belum menurun pandeminya," kata Diky saat dikonfirmasi.

"Yang kedua adalah keselamatan finansial klub. Bayangkan saja, bagaimana klub harus menyiapkan semua protokol COVID-19 di pertandingan," tambahnya.

Diky mencontohkan bahwa seandainya satu klub memainkan delapan pertandingan dalam sebulan, maka biaya yang perlu dikeluarkan klub untuk melakukan tes kepada segenap anggota tim akan sangat menyedot biaya.

Masalah lain terkait kondisi keuangan klub yang disoroti Diky adalah pemasukan yang didapat klub. Sponsor-sponsor klub pasti akan melakukan penyesuaian akibat masih dihantam oleh pandemi, sedangkan pemasukan dari tiket penonton tidak dapat diandalkan karena adanya wacana penonton hanya dapat mengisi 30 persen stadion.

Baca juga: Madura United setuju liga dilanjutkan asalkan pandemi sudah mereda
Baca juga: Persebaya ajukan lima poin tanggapi keputusan lanjutkan Liga 1


"Harus diperhatikan betul-betul protokol COVID untuk sepak bola, karena sekarang sepak bola sudah bukan lagi jadi barang yang murah," tuturnya.

Adapun dengan alasan PSSI melanjutkan kompetisi untuk kampanye adaptasi dan persiapan Piala Dunia U-20, pria lulusan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia itu beranggapan lebih masuk akal bagi PSSI untuk memantau statistik para pemain muda yang dimaksud ketimbang memaksakan berjalannya Liga 1 dan 2.

Alternatif lain menurut Diky adalah menggelar kompetisi-kompetisi usia U-16 dan U-19, yang relatif lebih ekonomis dibandingkan memainkan kompetisi level tertinggi.

Baca juga: Persita ingin segera dapatkan detail aturan kompetisi
Baca juga: Persib Bandung nantikan tanggal pasti kompetisi Liga 1
Baca juga: Borneo FC berharap jadwal liga sudah ada awal Juli

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020