"Protokol kesehatan harus diterapkan tanpa basa-basi. Mohon liga ini dijalankan secara serius," kata Hendri ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Minggu.
Protokol, lanjut pria yang juga Wakil Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri itu menjadi soal vital agar semua yang terlibat di kompetisi dapat terbebas dari ancaman penyakit virus corona (COVID-19).
Baca juga: PSSI resmi putuskan Liga 1 dan 2 musim 2020 dilanjutkan
Baca juga: LIB isyaratkan 'kick off' lanjutan liga dilakukan Oktober 2020
LIB sendiri sejatinya telah menyusun panduan pencegahan COVID-19 untuk pertandingan sepak bola.
Dokumen setebal 36 halaman ini sudah tersebar di kalangan media. Namun, pelaksana tugas sekretaris jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan bahwa protokol itu belum resmi karena masih harus didiskusikan lebih lanjut.
"Protokol itu sudah tetap jika bukunya sudah diedarkan ke klub dan semua yang berkepentingan," kata Yunus.
Dalam rapat Komite Eksekutif pada Rabu (17/6), PSSI resmi memutuskan Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020, yang diliburkan sejak Maret 2020 karena pandemi COVID-19, akan dilanjutkan.
Namun, belum ada kepastian soal tanggal dimulainya kompetisi. PSSI hanya menyebut Liga 1 dan 2 akan berlangsung kembali mulai bulan September atau Oktober 2020.
Untuk lanjutan liga, PSSI menyarankan supaya pelaksanaan pertandingan seluruhnya dilaksanakan di Pulau Jawa demi menekan penyebaran COVID-19. Namun, secara resmi belum ada penetapan soal stadion lokasi laga.
Rencananya, Liga 1 akan dilanjutkan hingga sampai musim selesai. Sementara Liga 2 musim 2020 dijalankan dengan format "home tournament".
Baik Liga 1 dan 2 juga diproyeksikan berlangsung tanpa degradasi. Adapun tim promosi dari Liga 2 dibatasi menjadi dua dari sebelumnya tiga klub.
Baca juga: Klub-klub Liga 2 berharap petinggi baru LIB perjelas subsidi
Baca juga: Direktur utama LIB ingin tingkatkan sisi hiburan sepak bola
Baca juga: Persib Bandung nantikan tanggal pasti kompetisi Liga 1
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020