Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal saat dihubungi Minggu, mengatakan untuk pengolahan limbah B3 dan limbah medis COVID-19 langsung ditangani pihak penyedia jasa, sehingga tim medis atau yang menanganinya hanya mengumpulkan dalam plastik kuning.
Baca juga: Peneliti: Autoclave jadi opsi pengolahan limbah medis COVID-19
"Untuk pengolahan limbah tidak ditangani rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan, karena sudah bekerja sama dengan penyedia jasa transporter khusus yang menangani soal limbah medis termasuk limbah B3 COVID-19," katanya.
Semua limbah COVID-19 dari rumah sakit atau pusat layanan kesehatan, katanya, tidak ada yang dipilah di tempat, tapi langsung dimasukkan dalam kantong plastik kuning yang sudah tersedia karena berbahaya, setelah itu limbah tersebut diambil pihak penyedia jasa.
Limbah yang ada selama penanganan cepat COVID-19 termasuk limbah medis lainnya, langsung dibawa pihak penyedia jasa untuk dimusnahkan. Semua limbah medis selama pandemi COVID-19, diambil penyedia jasa langsung ke rumah sakit atau ke pusat layanan kesehatan.
Baca juga: KLHK: Perlu solusi pengolahan limbah B3 yang tepat untuk Indonesia
Baca juga: Atasi limbah medis, KLHK akan bangun lima insinerator limbah 2020
"Tidak ada yang menumpuk, sesuai dengan jadwal setiap limbah medis yang ada langsung dibawa pihak penyedia jasa, karena berbahaya kalau dipilah," katanya.
Terkait penyedia jasa tersebut, katanya, terdiri dari beberapa perusahaan yang menjalin kerja sama dengan rumah sakit langsung atau pusat layanan kesehatan melalui dinas kesehatan.
"Beda-beda perusahaan, namun fungsinya sama, mereka yang mengambil ke rumah sakit atau pusat layanan kesehatan yang ada di Cianjur," katanya.
Baca juga: Persoalan pandemi adalah limbah medis infeksius COVID-19
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020