Kanal berbayar Sky, kepunyaan grup Comcast Corp asal Amerika Serikat, diperkirakan tetap menjadi pemegang hak siar utama bersama layanan streaming DAZN, menurut sumber internal, demikian laporan Reuters, Minggu.
Sedangkan Amazon, yang mulai menyiarkan beberapa pertandingan lewat kanal streaming sejak musim dilanjutkan tanpa penonton di tengah pandemi COVID-19, dilaporkan tidak memainkan peranan besar dalam penentuan hak siar kali ini.
Baca juga: DFL sukses bujuk pemegang hak siar Bundesliga lunasi sisa pembayaran
Penentuan hak siar Bundesliga tersebut diperkirakan bakal mendapat sorotan banyak pihak, mengingat itu menjadi kesepakatan pertama setelah pandemi mengganggu banyak liga top Eropa.
Kontrak yang saat ini berlaku hingga akhir musim depan bernilai 4,64 miliar euro (sekira Rp73,8 triliun), meningkat 85 persen dibanding sebelumnya, meliputi kontrak hak siar untuk televisi, radio dan kanal daring untuk pertandingan-pertandingan dua kasta tertinggi Jerman.
Sedangkan untuk kontrak baru diperkirakan hanya bernilai 4,3 miliar euro, sementara majalah sepak bola Jerman Der Kicker menyebut kisaran nilai kontrak 4,2 s.d. 4,4 miliar euro.
Baca juga: Bayern juara Liga Jerman untuk kedelapan kalinya secara beruntun
Baca juga: Daftar juara Bundesliga sejak 1963
Bundesliga menjadi liga top pertama yang melanjutkan kompetisi musim 2019/20 setelah tertangguhkan karena pandemi COVID-19 dan Bayern Muenchen sudah dinobatkan menjadi juara pada tengah pekan lalu.
Pertandingan yang digelar tanpa penonton memiliki sisi plus minus bagi para pemegang hak siar, sebab dengan kondisi baru itu para suporter jelas akan berada di depan televisi tetapi tribun stadion yang kosong membuat atmosfer pertandingan menjadi sepi dibanding biasanya.
Baca juga: Haaland dongkol karena Bayern juara
Baca juga: Klasemen Liga Jerman sebelum putaran terakhir
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020