• Beranda
  • Berita
  • Pengamat: Stimulus bakal perkuat daya tahan industri dan UMKM

Pengamat: Stimulus bakal perkuat daya tahan industri dan UMKM

22 Juni 2020 10:39 WIB
Pengamat: Stimulus bakal perkuat daya tahan industri dan UMKM
Ilustrasi: Seorang penjual berada di antara dagangannya di Pasar Baru, Jakarta, Minggu (3/5/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Dalam situasi krisis, tidak mungkin perusahaan akan menaikkan harga, karena daya beli juga menurun. Efisiensi dengan memangkas layanan adalah opsi yang wajar dilakukan agar perusahaan bisa terus mempertahankan bisnisnya

Pengamat Kebijakan Publik dan Ekonomi UI Harriyadin Mahardika mengharapkan berbagai stimulus yang disiapkan pemerintah untuk memulihkan kinerja ekonomi dapat tepat sasaran dan mampu menjaga kelangsungan produksi industri maupun UMKM.

"Paket stimulus yang tengah digodok pemerintah harus tepat sasaran, terutama diarahkan ke sektor yang menyerap banyak tenaga kerja agar kondisi pelaku bisnis cepat pulih dan kembali dapat menyerap tenaga kerja," kata Harriyadin dalam pernyataan di Jakarta, Senin.

Harriyadin mengatakan kinerja perekonomian saat ini menghadapi tantangan dari pandemi COVID-19 yang bisa menyebabkan terjadinya kontraksi pada triwulan II-2020, sehingga industri dan UMKM dapat melakukan rasionalisasi pegawai karena produksi terdampak oleh penurunan permintaan.

"Dalam situasi krisis, tidak mungkin perusahaan akan menaikkan harga, karena daya beli juga menurun. Efisiensi dengan memangkas layanan adalah opsi yang wajar dilakukan agar perusahaan bisa terus mempertahankan bisnisnya," katanya.

Baca juga: Kadin minta pemerintah tidak lamban gelontorkan stimulus ekonomi

Untuk itu ia menjelaskan pemberian stimulus dapat memperkuat daya tahan pelaku industri maupun UMKM guna menjaga kelangsungan bisnis dalam jangka panjang dan mempertahankan kegiatan bisnis inti perusahaan agar tidak terganggu COVID-19.

Dalam kesempatan terpisah, Ekonom Indef Bhima Yudhistira memperkirakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dapat terjadi sebagai dampak dari kebijakan perusahaan untuk menutup sejumlah layanan dan memperkuat bisnis inti.

"Sebagai dampak dari penerapan strategi kembali ke bisnis inti itu, gelombang PHK tidak akan berhenti di tahun ini. Angka pengangguran maupun tingkat kemiskinan akan meningkat," ujarnya.

Baca juga: Peneliti ingatkan pemberian stimulus harus ada analisa risiko

Bhima menilai pemerintah dapat mengatasi kondisi ini dengan memperbesar maupun mendorong efektivitas stimulus yang sudah diberikan melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) agar pelaku usaha tidak mengalami kesulitan.

"UMKM kita belum semua berhasil mendapat relaksasi kredit. Di Malaysia, UMKM itu bahkan dapat memperoleh hibah," katanya.

Selain itu hal yang krusial yang juga dapat dilakukan adalah dengan mendorong daya beli masyarakat melalui pemberian bansos atau menjaga laju inflasi agar permintaan meningkat dan keberlangsungan dunia usaha dapat terjaga.

Baca juga: Sri Mulyani tekankan pemulihan ekonomi dilakukan cepat dan tepat

Baca juga: Sri Mulyani pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020, ini sebabnya

Baca juga: BI proyeksi pertumbuhan ekonomi capai 0,9-1,9 persen tahun ini



 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020