PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) kembali membuka dua rute layanan 'shuttle bus' gratis di kawasan Kota Tua di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi sejak Minggu (21/6).menyiapkan empat bus armada minitrans dan dua unit armada metrotrans yang ramah untuk penyandang disabilitas
"Dua rute tersebut, yaitu Rute GR4: Taman Kota Intan – Museum Bahari dan Rute GR5 : Kota Tua Explorer beroperasi setiap hari mulai pukul 09.00 – 17.00 WIB tetap menggunakan protokol PSBB transisi bagi pelanggan," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Disposanjoyo dalam keterangan tertulisnya, Senin.
TransJakarta menyiapkan empat bus armada minitrans dan dua unit armada metrotrans yang ramah untuk penyandang disabilitas.
Baca juga: Jatuh bangun transportasi publik Ibu Kota di tengah badai COVID-19
Untuk minitrans dapat menampung sebanyak 15 orang dalam satu kali perjalanan, sedangkan untuk metrotrans dapat menampung sebanyak 30 orang dalam satu kali perjalanan selama masa PSBB transisi.
"Adapun waktu keberangkatan adalah 10 hingga 20 menit. Meski gratis, pelanggan tetap harus melakukan tap on bus (TOB) menggunakan kartu uang elektronik," ujar Nadia.
Baca juga: Penumpang bus Tansjakarta selama masa transisi naik 22 persen
Berikut rute perjalanan layanan gratis Shuttle Kota Tua :
Rute Shuttle GR4: Terminal Bayangan Kota Intan- Museum Bahari 2- Simpang Pakin 2-Simpang Pakin 3- SPBU Gedong Panjang - Gedong Panjang 2- BRI Jakarta Kota- Simpang Kota Roa Malaka- Jembatan Kota Intan- Terminal Bayangan Kota Intan.
Rute Shuttle GR5: Terminal Bayangan Kota Intan- Taman Kota Intan- BNI 46- Glodok Plaza- Kali Besar Barat 1- Terminal Bayangan Kota Intan.
Terkait protokol kesehatan untuk di halte, penumpang TransJakarta atau yang kerap dipanggil 'Sahabat Tije' dipastikan harus dalam keadaan sehat dan memiliki suhu tubuh normal.
Baca juga: TransJakarta akui ada ide bangun trem di koridor Blok M-Kota
Nantinya akan ada petugas yang melakukan pengecekan suhu tubuh, pelanggan boleh menggunakan layanan TransJakarta jika suhu tubuhnya di bawah 37 derajat celsius.
Selanjutnya tetap menjaga jarak fisik, antarpenumpang saat mengantre minimal satu lencang tangan orang dewasa atau 1.5 meter.
Protokol kesehatan lainnya adalah pelanggan harus mengantre di luar halte apabila daya tampung halte sebesar 50 persen dari kapasitas normal telah terisi.
"Mengantre di udara terbuka jauh lebih baik daripada berdesak-desakan di dalam halte. Halte kembali kami buka apabila kapasitas sudah menurun," kata Nadia.
TransJakarta juga mengimbau masyarakat tetap menggunakan masker dan mendahulukan penumpang yang turun serta tidak berdesak-desakan.
Selama di dalam bus, pelanggan TransJakarta diminta untuk menghindari percakapan ataupun menerima panggilan telfon, makan dan minum tidak diperbolehkan, selalu duduk di tempat yang sudah diberikan tanda jarak aman, dan tetap menjaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah menaiki bus.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020