Dikutip dari Reuters, Selasa, Google akan menampilkan label "cek fakta" di bawah thumbnail yang muncul dalam hasil pencarian gambar bersama dengan ringkasan temuan cek fakta pihak ketiga, seperti yang telah dilakukan pada mesin pencari dan pada Google News.
Baca juga: Kominfo-Google Cloud sepakat bangun data center Juni ini
Baca juga: Google Maps mungkinkan pengembang buat game seperti Pokemon Go
Google mulai menunjukkan label cek fakta pada pengguna di AS untuk platform videonya Youtube pada bulan April dalam upaya untuk mencegah penyebaran misinformasi terkait virus corona, yang meledak di media sosial ketika pandemi semakin intensif.
Raksasa teknologi tersebut beberapa tahun terakhir juga telah menghadapi lebih banyak aduan terkait informasi yang salah.
YouTube telah memunculkan tautan ke sejumlah sumber, seperti Encyclopedia Britannica dan Wikipedia, untuk mengatasi hoax sejak 2018, namun dalam pengumumannya pada bulan April, Youtube akan mulai mengarahkan upaya-upaya menuju berita yang bergerak lebih cepat.
Tak lama setelah itu, Youtube membersihkan video "Plandemic" yang sangat viral, yang menayangkan konten teori konspirasi tentang pandemi.
Twitter dan Facebook juga telah memperkenalkan program cek fakta dan label peringatan untuk "media yang dimanipulasi," meskipun para kritikus mengatakan langkah tersebut terlalu terbatas cakupannya.
Baca juga: Google Meet punya pintasan untuk mulai konferensi video dengan cepat
Baca juga: Google hentikan layanan cetak foto berlangganan
Baca juga: Google Meet segera ada di Gmail Android dan iOS
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020