Pelemparan bom molotov itu terjadi di rumah pribadi milik Kepala Dinas Perhubungan Banda Aceh, Muzakkir Tuloet, di Desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.
Baca juga: Polisi buru peneror molotov di Pulogadung
"Saat saya pulang subuh tadi ke rumah dan membuka gembok pagar saya melihat tangan saya hitam dan melihat ada berupa kaleng cat semprot atau botol parfum di pagar rumah," kata Tuloet, di Banda Aceh, Selasa.
Ia mengaku tidak menaruh curiga terhadap benda asing yang ia lihat dan langsung bertanya kepada istrinya ada kejadian apa, Senin malam.
Baca juga: Polisi datangi TKP bom molotov di Kayu Putih
"Saya tanya ke istri apakah anak-anak ada yang bermain kembang api tadi malam, lalu dijawab tidak ada, mana mungkin main kembang api pada malam hari. Anak tertua saya pun saat pulang sekira pukul 24.00 WIB tidak menemukan keanehan apa pun," katanya.
Ia langsung mengecek kamera pengawas di rumahnya dan melihat ada seseorang yang lari di depan rumahnya menggunakan helm. "Dari hasil rekaman CCTV di teras rumah, saya langsung menduga ini merupakan sebuah teror atau bom molotov karena ada letupan api," katanya.
Polisi masih memeriksa berbagai hal terkait peristiwa itu. Muzakkir mengatakan, baru pertama kali ini dia dan keluarga mendapatkan teror seperti ini. "Kemungkinan ini masalah kerjaan," katanya.
Baca juga: Warung makan dekat rumah dimolotov di Gamping dirusak orang
Pewarta: Zubaidah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020