• Beranda
  • Berita
  • Pengunjung mal hanya 30-40 persen selama PSBB transisi di Jakarta

Pengunjung mal hanya 30-40 persen selama PSBB transisi di Jakarta

23 Juni 2020 16:51 WIB
Pengunjung mal hanya 30-40 persen selama PSBB transisi di Jakarta
Warga dengan mengenakan masker berkunjung ke pusat kuliner Thamrin 10, kawasan Thamrin, Jakarta, saat hari pertama dibuka, Senin (15/6/2020). Pemprov DKI Jakarta pada minggu ketiga penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi membuka kembali operasional 80 pusat perbelanjaan atau mal di wilayah Jakarta dengan menerapkan standar protokol kesehatan sesuai anjuran. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/pras. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Untuk mal itu kisarannya sekitar 30 persen untuk 'weekdays' (hari kerja Senin-Jumat)

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia menyebutkan bahwa pengunjung mal hanya 30-40 persen dari kapasitasnya sejak awal masa transisi di Jakarta pada 5 Juni 2020 hingga saat ini.

"Untuk mal itu kisarannya sekitar 30 persen untuk 'weekdays' (hari kerja Senin-Jumat), kalau 'weekend' (akhir pekan) 30-40 persen," kata Cucu di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.

Cucu mengatakan hal tersebut karena masyarakat saat ini masih takut untuk berkunjung dan berbelanja di mal Ibu Kota di tengah wabah Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) yang belum melandai.

Kedatangan masyarakat ke mal di masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini, menurut Cucu, juga ada yang hanya ingin mengetahui penerapan protokol kesehatan sekaligus menyesuaikan diri dalam situasi pandemi COVID-19.

"Jadi ya orang masih beradaptasi juga untuk datang lihat seperti apa," tutur Cucu.

Sebelumnya Gubernur Anies Baswedan membuat kebijakan mal di Jakarta hanya bisa dikunjungi oleh 50 persen dari kapasitas maksimal pengunjung saat beroperasi kembali di masa transisi PSBB.

Menurut Cucu, aturan itu sudah berjalan di DKI, bahkan pengunjungnya di bawah arahan Gubernur Anies.

"Jauh (kapasitasnya), jauhlah orang 20 ribu, cuma 2000. Jalan banget (aturan itu). Mungkin orang masih belum terbiasa, masih takut dan secara global juga sama," ucapnya.

Baca juga: Tempat wisata di Jakarta dibuka bertahap mulai 13 Juni 2020
Baca juga: Disparekraf DKI siapkan promosi pariwisata era normal baru

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020