Sumber limbahnya itu dari ruang pelayanan perawatan COVID-19
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar menghasilkan 100 kg limbah medis khusus COVID-19 per harinya sejak merebaknya virus corona.
"Untuk limbah COVID rata-rata 100 kg per hari. Untuk limbah medis secara keseluruhan per hari rata-rata 500-an kg. Ini jumlah limbah COVID terhitung sejak bulan Maret, ya untuk per bulannya tinggal dikalikan saja rata-ratanya,"kata Kasubag Humas RSUP Sanglah, I Dewa Ketut Kresna saat dikonfirmasi di Denpasar, Selasa.
Ia menjelaskan untuk jenis limbah yang dikelola selama masa pandemi ini, diantaranya limbah medis infeksius dan limbah B3 lainnya seperti baterai, lampu TL yang masih mengandung merkuri dan alat kesehatan lainnya yang mengandung merkuri.
"Iya, untuk penambahan terjadi pada limbah infeksius untuk saat ini. Sumber limbahnya itu dari ruang pelayanan perawatan COVID-19, dengan jumlah rata-rata per harinya 100 kg itu tadi," kata Dewa Kresna.
Ia menambahkan bahwa secara keseluruhan limbah medis jumlahnya sama seperti sebelum adanya COVID-19, namun khusus limbah medis hasil pelayanan COVID-19 menjadi meningkat dan limbah medis non pelayanan COVID jumlahnya menurun.
Dalam penanganan limbah medis COVID-19, para petugas tetap menerapkan SOP sesuai dengan protokol kesehatan. Salah satunya seperti penggunaan APD lengkap, kemudian dilakukan pemisahan dengan sampah non medis, cuci tangan sesuai standar, dan pemisahan kantong plastik sesuai jenisnya.
Sedangkan untuk penampungan limbah medis selama masa pandemi ini, kata Dewa Kresna, pihak RSUP Sanglah juga bekerja sama dengan pihak ketiga. "Jadi kerja sama dengan pihak ketiga yaitu vendor. Keberadaannya ada di luar Bali,"katanya.
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020