• Beranda
  • Berita
  • Gojek pastikan keberlanjutan bisnis di tengah pandemi COVID-19

Gojek pastikan keberlanjutan bisnis di tengah pandemi COVID-19

23 Juni 2020 23:21 WIB
Gojek pastikan keberlanjutan bisnis di tengah pandemi COVID-19
Pengemudi Gojek. ANTARA/HO-Gojek/aa. (ANTARA/HO Gojek/dyeArd)
Perusahaan transportasi berbasis aplikasi multilayanan, Gojek, memastikan keberlanjutan bisnisnya di tengah pandemi COVID-19 dengan fokus pada layanan inti sebagai bagian dari rencana jangka panjang menghadapi wabah akibat virus corona jenis baru itu.

"Pada rapat 16 sesi dan dihadiri seluruh karyawan hari ini, kami umumkan strategi itu, fokus pada bisnis inti, yakni transportasi, pesan-antar makanan dan uang elektronik," kata VP Corporate Affairs Gojek, Audrey Petriny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa malam.

Pada rapat itu, katanya, dua keputusan utama turut diumumkan. Pertama, dihentikannya sejumlah layanan non-inti yang terkena dampak pandemi dan kedua, perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh untuk mengoptimalisasi pertumbuhan berkesinambungan pada masa mendatang.

Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan.

Keputusan itu, kata Audrey, diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.

Baca juga: Gojek dikabarkan akan lakukan PHK pekan ini

Kedua, bisnis ini, GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi COVID-19. Aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.

Baca juga: Gojek pangkas 430 karyawan

Implikasinya, menurut dia, sebanyak 430 karyawan atau sembilan persen dari total karyawan, yang sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival, akan meninggalkan Gojek.

Baca juga: Gojek tutup layanan GoLife dan GoFood Festival

"Ini merupakan satu-satunya keputusan pengurangan karyawan yang Gojek lakukan di tengah situasi COVID-19," katanya.


Delapan dukungan

Kendati begitu, perusahaan berjanji karyawan yang terkena kebijakan ini akan mendapat benefit, termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah.

Selain itu, katanya, mereka juga mendapatkan delapan poin dukungan dari perusahaan untuk mereka :
1. Pesangon: besaran pesangon ditetapkan minimum gaji empat pekan ditambah ditambah tambahan empat pekan gaji untuk setiap tahun lamanya bekerja.
2. Pembayaran gaji selama periode pemberitahuan: karyawan tidak diwajibkan bekerja saat sudah memasuki periode pemberitahuan, supaya
karyawan dapat fokus memikirkan mengenai rencana mereka di masa mendatang, namun gaji tetap dibayar penuh.
3.Equity arrangement: Masa tunggu (annual cliff) bagi karyawan yang memiliki hak kepemilikan saham akan dihapus, sehingga karyawan yang meninggalkan Gojek dapat memiliki saham di perusahaan yang telah mereka bangun.
4.Pembayaran cuti tahunan dan hak lainnya, termasuk cuti melahirkan.
5.Perpanjangan asuransi kesehatan: skema asuransi kesehatan bagi karyawan dan keluarganya hingga 31 Desember 2020.
6.Perlengkapan: karyawan dapat tetap memiliki laptop mereka untuk membantu mencari peluang lain.
7.Perpanjangan program bantuan karyawan hingga tiga bulan ke depan berupa layanan kesehatan mental, finansial, dan konsultasi lainnya.
8.Program outplacement: untuk mencari pekerjaan baru tetap dibantu oleh perusahaan.

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020