"Kami targetkan rapid test sebanyak 20.000 lebih. Minimal 2 persen dari jumlah penduduk," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Rabu.
Jumlah penduduk Batam yang tercatat BPS sebanyak 1.376.009 jiwa.
Pemeriksaan tes cepat COVID-19 dilakukan tim ke penjuru kota, termasuk ke pulau-pulau penyangga yang statusnya masih hijau.
Baca juga: Batam catat nol penambahan pasien baru COVID-19
Baca juga: 136 warga Batam sembuh dari COVID-19
Hingga Selasa (23/6), Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam telah melakukan tes cepat sebanyak 11.626 kali, dan hanya 435 yang hasilnya reaktif.
Rapid test dilakukan terhadap 2.654 orang dalam pantauan dan 77 orang di antaranya reaktif, 5.698 orang tanpa gejala dan 262 orang di antaranya reaktif, 345 pasien dalam pengawasan dan 56 orang di antaranya reaktif serta 2.929 orang dalam risiko dan 40 orang di antaranya reaktif.
Didi menyebutkan alat tes cepat yang dimiliki Pemkot Batam relatif mencukupi, karena memang pengadaannya mencapai 20.000 kit.
"Pengadaan kita masih ada 9.000 lagi," kata dia.
Dalam kesempatan itu, ia membenarkan rencana tes cepat COVID-19 terhadap ratusan pedagang pada awal pekan depan.
"Teknisnya belum tahu pasti. Kemungkinan sekaligus, mengikutsertakan aparat, kita turunkan banyak tim biar selesai dalam sehari," kata dia.
Sementara itu, total warga terkonfirmasi positif COVID-19 hingga Selasa (23/6) sebanyak 212 orang, 136 di antaranya sembuh, 12 orang meninggal dan 64 orang masih dalam perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan.*
Baca juga: Gugus Tugas: Satu WNA asal Afrika Selatan positif COVID-19 di Batam
Baca juga: TKA RRT positif COVID-19 di Batam
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020