"Sejak Sabtu pekan lalu, objek wisata ini telah dibuka lagi dengan standar operasional prosedur (SOP) tentang pembukaan layanan sektor pariwisata yang ditetapkan pemerintah di tengah pandemi COVID-19," ujar Mia Amalia di Gorontalo Utara, Rabu.
Tarif masuk berlaku normal Rp25 ribu per orang, termasuk tarif penginapan cottage yang juga berlaku normal di kisaran Rp550 ribu hingga Rp1 juta 320 ribu per malam sesuai tipe.
Mia mengatakan kurang lebih tiga bulan objek wisata itu ditutup selama pandemi. "Kami tidak menurunkan harga atau memberlakukan diskon kepada pengunjung mengingat selama tiga bulan ditutup," ujarnya.
Baca juga: Kemendesa: Gorontalo Utara pusat pertumbuhan kawasan ekonomi nasional
Baca juga: DPRD bangga Festival Saronde masuk Kalender Pariwisata Nasional 2020
Dampak penutupan sementara itu, juga dirasakan para juru mudi taksi laut dan karyawan di objek wisata tersebut. "Dapat dibayangkan, kami tidak memiliki pendapatan sama sekali karena memang tidak ada pengunjung, tentu kondisi yang sama dirasakan para juru mudi perahu dan karyawan," katanya.
Untuk saat ini, pihaknya pun cukup mengkhawatirkan jumlah kunjungan apabila terjadi peningkatan kasus COVID-19. Makanya, selain mematuhi penerapan protokol kesehatan, pihak pengelola juga mengimbau agar pengunjung lebih baik berkunjung saat libur akhir pekan saja.
"Kalau kebanyakan pengunjung, kekhawatiran tidak bisa menjaga jarak menjadi pertimbangan kami," ucapnya.
Sejak pekan lalu, terhitung 60 pengunjung berwisata di objek wisata yang memiliki keindahan pasir putih yang dilengkapi beberapa wahana, termasuk restoran, meski masih membatasi sajian berupa makanan ringan.
"Semoga kondisi kembali normal bebas wabah Corona, agar objek wisata ini kembali ramai dikunjungi, optimal melayani pengunjung, serta menjadi tempat wisata andalan," katanya.*
Baca juga: Gorontalo Utara sambut Festival Saronde masuk iven pariwisata nasional
Baca juga: Pendapatan taksi laut turun drastis di musim kemarau
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020