• Beranda
  • Berita
  • Saham Tokyo dibuka anjlok, dipicu kekhawatiran baru COVID-19

Saham Tokyo dibuka anjlok, dipicu kekhawatiran baru COVID-19

25 Juni 2020 09:00 WIB
Saham Tokyo dibuka anjlok, dipicu kekhawatiran baru COVID-19
Seorang warga melintas di depan layar monitor pergerakan saham di pasar modal Nikkei dan Shanghai, Tokyo. ANTARA/REUTERS/Issei Kato/pri
Saham-saham Tokyo dibuka lebih rendah pada perdagangan Kamis pagi, setelah Wall Street merosot tajam semalam di tengah kekhawatiran baru tentang penyebaran Virus Corona baru (COVID-19) di Amerika Serikat.

Pada pukul 09.15 waktu setempat, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) turun 209,12 poin atau 0,93 persen, dari tingkat penutupan Rabu (24/6/2020), menjadi diperdagangkan di 22.325,20 poin.

Sementara itu Indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo merosot 12,51 poin atau 0,79 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.567,99 poin.

Baca juga: Wall Street berakhir turun tajam, tertekan peningkatan kasus COVID-19

Sentimen investor tertekan di tengah kekhawatiran atas kemungkinan penutupan bisnis di Amerika Serikat karena beberapa negara bagian telah mengonfirmasi rekor infeksi harian baru dengan yang lain menempatkan langkah-langkah karantina bagi pengunjung dari negara-negara bagian yang tertimpa bencana, mengirimkan saham-saham terkait perjalanan lebih rendah semalam.

Suasana pasar juga suram setelah lonjakan kasus di Tokyo dikonfirmasi sehari sebelumnya, dengan 55 kasus baru COVID-19 yang dikonfirmasi oleh pemerintah metropolitan Tokyo menandai kenaikan harian tertinggi sejak 5 Mei di tengah kekhawatiran berkelanjutan tentang klaster infeksi di pusat hiburan pusat kota.

Saham-saham perusahaan yang berhubungan dengan transportasi udara, transportasi laut dan logam non-besi paling banyak mencatat penurunan di menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi.

Baca juga: Bursa Australia dibuka jatuh, saham-saham perusahaan minyak anjlok

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020