Basarnas Nias akhirnya mengerahkan KN Nakula untuk membantu pencarian nelayan yang hilang akibat kapal yang mereka tumpangi tenggelam di perairan Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara sejak Senin, (22/6) 2020.Kapal yang tenggelam ada dua unit dan nelayan yang hilang semuanya berjumlah 14 orang
"Pencarian terus berlangsung dan saat ini kita sudah mengerahkan KN Nakula dari Sibolga untuk membantu pencarian," kata Humas Basarnas Nias, Asanimu Waruwu saat dihubungi dari Nias, Kamis.
Ia mengatakan setelah tiba dilokasi kejadian, ternyata kapal yang tenggelam ada dua unit dan nelayan yang hilang semuanya berjumlah 14 orang.
Kedua kapal ikan tersebut berangkat dari Teluk Dalam menuju Pulau Simuk, Nias Selatan untuk memancing ikan.
Namun dalam perjalanan mesin kapal mati, sehingga kapal hilang kontak dan diperoleh informasi kapal terbalik dan tenggelam diterjang badai.
Kedua kapal tenggelam tersebut adalah kapal KM Harapanku dengan awak kapal sebanyak delapan orang dan KM Camar Laut dengan awak kapal sebanyak 6 orang.
Ke-14 nelayan yang hilang adalah, awak KM. Harapanku Sesuaikan Zalogo warga Desa Hiliamaetaluo, Elitusun Duha warga Desa Hiliamaetaluo, Suardin Duha warga Desa Hiliamaetaluo, Yoel Duha warga Desa Hiliamaetaluo,
Kemudian, Tulus Loi warga Desa Bawoganowo, Ama Elvis warga Desa Hilizalo’o Tano, Elvis warga Desa Hilizalo’o Tano dan Bazi Duha warga Desa Hili Ana’a.
Sedangkan awak Kapal KM Camar Laut yang belum ditemukan, yakni Jeki Telaumbanua warga Desa Bawosa’ua, Yone Gaurifa warga Desa Hiliganowo, Watasan Duha warga Desa Nari Nari, Sinehemia Luaha warga Teluk Dalam, dan Imran Sarumaha warga Teluk Dalam.
Sedangkan Antonius Duha tekong KM Camar Laut ditemukan selamat terdampar di Pulau Bintuang, Kecamatan Pulau Pulau Batu, Nias Selatan dan kini berada di rumah Kepala Desa Bintuang, Nias Selatan, demikian Asanimu Waruwu.
Baca juga: Basarnas: Tiga nelayan Nias Selatan hilang di perairan Pulau Sumabawa
Baca juga: Basarnas: Tiga nelayan hilang di Nias Selatan-Sumut ditemukan selamat
Baca juga: Basarnas Nias temukan mayat terseret arus sungai
Pewarta: Juraidi dan Irwanto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020