"Kita lihat ekspor dalam menghadapi COVID-19 ini memperlihatkan trend tidak menurun dan pemulihan terus terjadi, serta akselerasi ekspor makin terbuka bagi komoditas dari Indonesia di luar negeri," katanya usai pelepasan ekspor secara simbolis di kantor Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Sidoarjo, Kamis.
Ia mengatakan, pada bulan pertama COVID-19 ada lock di beberapa negara, tetapi bulan-bulan terakhir ini, akselerasi ekspor terus membaik.
"Jatim membuktikan lebih 10 negara tujuan ekspor kali ini," katanya.
Baca juga: Salak hasil inovasi Balitbangtan siap jadi unggulan ekspor Bintan
Oleh karena itu, pihaknya mendorong kuat dan maksimal dengan menjaga kebutuhan dalam negeri.
"Beberapa kebutuhan komoditi yang bisa diekspor kami lakukan, contohnya seperti kopi ada kakao, kelapa, tepung kakao, suplemen makanan ternak dan ikan dengan tujuan ke Arab, Amerika, Eropa Australia," katanya.
Ia mengatakan, pandemi COVID-19 punya pengaruh terhadap komoditas pertanian, tetapi orang tetap minum kopi, cokelat margarin yang semuanya berasal dari Indonesia.
"Ke depan kami mendorong tetua supaya berjalan dengan lancar," katanya.
Baca juga: Vietnam: Wabah corona ganggu ekspor hasil pertanian
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil yang juga mendampingi kunjungan tersebut mengaku siap mengakselerasi ekspor produk pertanian dengan skema kemitraan.
"Kami memiliki klinik ekspor yang dilengkapi dengan aplikasi peta ekspor. Potensi dan sentra dapat dimonitor dan dapat dijadikan landasan bagi pengembangan kawasan pertanian berbasis ekspor," katanya.
Informasi pada klinik ekspor dapat diakses melalui kantor layanan karantina pertanian di Tanah Air.
"Layanan ini adalah bagian dari lima langkah strategis Kementerian Pertanian untuk mencapai target Gerakan Tigakali Lipat Ekspor, Gratieks," terang Jamil yang juga di dampingi Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Mussyafak Fauzi.
Mussyafak juga menyebutkan total ekspor dari seluruh pintu, di wilayah kerjanya pada hari ini sebanyak 36 ragam komoditas pertanian ke 32 negara sebanyak 6,7 ribu ton dengan nilai Rp191,9 miliar.
Selain melepas ekspor produk pertanian, Menteri Pertanian juga melakukan kunjungan ke Mojokerto untuk melihat industri Kakao.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020