• Beranda
  • Berita
  • Tenaga kesehatan di Jepara meninggal akibat corona bertambah

Tenaga kesehatan di Jepara meninggal akibat corona bertambah

25 Juni 2020 20:52 WIB
Tenaga kesehatan di Jepara meninggal akibat corona bertambah
Penghormatan terhadap tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD RA. Kartini Jepara yang sebelum dimakamkan pada Rabu (24/6/2020) malam. (ANTARA/HO-Humas GTPP COVID-19 Jepara)

ada empat orang tenaga kesehatan yang meninggal di tengah pandemi COVID-19

Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang meninggal saat berupaya memerangi COVID-19 terus bertambah dari sebelumnya dua orang, kini bertambah menjadi empat orang dan dua orang di antaranya positif COVID-19.

"Hingga kini, memang ada empat orang tenaga kesehatan yang meninggal di tengah pandemi COVID-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Jepara Fakhrudin di Jepara, Kamis.

Ia mengungkapkan dari keempat tenaga kesehatan, tercatat ada dua orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Kasus pertama, dialami tenaga kesehatan asal Kalinyamatan saat meninggal masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), namun setelahnya hasil tes usap (swab) tenggorokannya keluar diketahui positif COVID-19.

Sementara kasus kedua, merupakan perawat RSUD RA. Kartini Jepara yang meninggal Rabu (24/6) dan hasil usap tenggorokannya belum keluar, kemudian disusul perawat di Puskesmas Bangsri I yang meninggal akibat COVID-19 dan hasil usap tenggorokan terkonfirmasi positif.

"Khusus untuk dokter yang bertugas di Klinik Welahan Jepara, kami belum bisa menjelaskan secara detail karena meninggalnya di Semarang dan almarhumah juga memungkinkan dicatat di Kudus," ujarnya.

Baca juga: Di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh empat perawat positif COVID-19

Baca juga: 93 tenaga medis RS Sanglah diisolasi usai kontak pasien positif corona


Untuk menghindari penularan COVID-19, kata dia, kuncinya semua pihak harus mematuhi protokol kesehatan sehingga selain tenaga kesehatan juga terlindungi, masyarakatnya juga terlindungi dari kemungkinan tertular COVID-19.

Ketersediaan alat pelindung diri (APD) sendiri, katanya, tersedia cukup karena selain pengadaan juga ada bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu, dia mengajak, masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah untuk selalu memakai masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak fisik dengan orang lain serta menghindari kerumunan.

Informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, dokter yang bekerja di Klinik Mardi Nugroho Welahan Jepara disebutkan memiliki riwayat sakit ginjal, sedangkan hasil tes usap tenggorokannya untuk memastikan terpapar COVID-19 atau tidak belum keluar.

Jumlah tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Jepara juga mencapai 50-an orang, sedangkan hasil tes cepat COVID-19 yang dinyatakan reaktif juga cukup banyak.

Berdasarkan data COVID-19 dari website https://corona.jepara.go.id/ hari ini (25/6) pukul 18.00 WIB, tercatat jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah menjadi 261 kasus atau meningkat dibandingkan dengan hari Rabu (24/6) jumlahnya tercatat sebanyak 239 kasus.

Sementara pasien positif COVID-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 230 orang, sebanyak 214 pasien di antaranya merupakan pasien asal Kabupaten Jepara dan 16 pasien dari luar daerah.

Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 14 orang, sedangkan meninggal dunia sebanyak 17 orang. 

Baca juga: Dua tenaga medis di Maluku Barat Daya positif COVID-19

Baca juga: Gugus Tugas sebut lima tenaga medis Pangkep-Sulsel positif COVID-19

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020