Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kemendag, Olvy Andrianita menjelaskan bahwa hingga saat ini masih banyak kendala yang menyebabkan ekspor rempah masih tergolong rendah.
"Permasalah tersebut di antaranya adalah jumlah produktivitas kita masih rendah, salah satunya karena pohon sudah tua," katanya dalam seminar virtual diikuti Antara di Jakarta, Kamis.
Selain itu, kurangnya pengetahuan dari petani mengenai budidaya di wilayah, membuat manajemen pasca panen menjadi terhambat.
Nilai tambah rempah juga menjadi penghalang tersendiri yang patut untuk disoroti, misalnya masih dijual dalam produk mentah.
Penolakan dari negara yang dituju juga menjadi kendala misalkan masih tingginya kandungan aflatoksin yang tinggi, karena kurangnya proses pengeringan.
Namun, lebih lanjut ia menjelaskan, rempah Indonesia masih sangat dibutuhkan di pasar dunia sampai saat ini, sehingga peluangnya masih besar.
Baca juga: Ekspor rempah melonjak di tengah pandemi global
Baca juga: Kapulaga, rempah Indonesia yang makin diminati pasar ekspor
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020